Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garuda Indonesia Didesak Buka Rute Kupang-Darwin

Kompas.com - 07/10/2016, 08:16 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Marius Ardu Jelamu, mendesak Garuda Indonesia agar segera membuka rute penerbangan Kupang-Darwin, Australia Utara.

Menurut Marius, pembukaan rute penerbangan itu sangat penting guna merebut pasar wisatawan asal Australia yang semakin banyak berkunjung ke NTT.

“Kami masih berjuang ini pembukaan rute penerbangan Kupang-Darwin. Kementerian Perhubungan sudah mengizinkan maskapai untuk melayani rute Kupang-Darwin, namun maskapai ini masih menghitung untung ruginya. Tapi saya mengharapkan tentu Garuda Indonesia sebagai maskapai penerbangan nasional harus segera membuka rute itu,” katanya di Kupang, Kamis (6/10/2016).

Menurut Marius, Garuda Indonesia sebaiknya tidak hanya memikirkan bisnis semata, tapi juga harus berpikir untuk melayani warga negara Indonesia yang ada di Kupang dan juga warga negara Indonesia di Darwin yang mau ke Kupang.

“Kalau maskapai swasta belum mau, ya tentu Garuda Indonesia sebagai maskapai pelat merah yang tangani. Saya harapkan Garuda lah yang menjadi pionir. Dia (Garuda) kan representasi dari negara dan mudah-mudahan Direktur Utama Garuda Indonesia memperhatikan hal ini, karena itu sudah masuk dalam item kerja sama Indonesia, Australia dan Timor Leste,” ujarnya.

Dalam kerja sama segi tiga pertumbuhan antara NTT, Timor Leste dan Darwin, usulan untuk Garuda Indonesia sudah diminta melayani rute penerbangan Kupang-Dili-Darwin. Namun sampai saat ini juga belum dilayani.

“Saya memberi apresiasi kepada maskapai swasta Lion Air yang justru lebih tanggap dari pada Garuda Garuda, karena pada 30 Oktober 2016 Lion akan membuka rute penerbangan Kupang-Dili. Kalau pun ada kendala, maka kita sama-sama mencari jalan keluarnya. Memang kita juga akui Garuda adalah BUMN yang memikirkan keuntungan, tetapi juga harus berpikir juga untuk melayani rakyat Indonesia,” ucap Marius.

KOMPAS.COM/SIGIRANUS MARUTHO BERE Menonton pacuan kuda di pinggir Pantai Tanjung Bastian, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, dari pinggir arena, Minggu (7/8/2016) .
Marius menjelaskan, selama ini wisatawan asal Australia yang mau berkunjung ke NTT harus terlebih dahulu ke Jakarta, Surabaya atau Bali. Hal itu sangat lah tidak efisien menyangkut waktu dan biaya yang sangat mahal dibandingkan jika ada penerbangan langsung dari Darwin ke Kupang.

“Wisatawan asal Australia sering mengeluh karena kalau mau berkunjung ke NTT sangat jauh dan mahal karena harus melewati sejumlah daerah. Padahal kalau mau terbang langsung dari Darwin menuju Kupang hanya memakan waktu 1,5 jam saja,” kata Marius.

“Kalau penerbangan Kupang menuju Darwin sudah ada, tentu otomatis orang banyak akan tahu dan arus kunjungan wisatawan akan naik hingga 20 persen. Apalagi beberapa hari lalu ada 40 orang Australia terpaksa carter pesawat dari Australia menuju ke Kupang dan ini kita harus malu. Oleh karena itu tidak ada alasan bagi Garuda untuk tidak membuka penerbangan ke Darwin,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com