Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surabaya dari Balik Kaca

Kompas.com - 08/10/2016, 17:33 WIB
Sri Noviyanti

Penulis

KOMPAS.com – Lepas senja di Surabaya, Jawa Timur, kini tak lagi menyisakan gelap. Ada banyak pemandangan lain yang dapat terlihat dari kota ini, ketika langit malam sudah memayungi.

Lampu dengan beragam rupa, warna, dan bentuk bertebaran di jalan-jalan. Bahkan, membentang di taman-taman.

Dari balik kaca mobil, Kompas.com menjelajahi suasana pada malam hari di berbagai sudut kota sejuta taman itu.

Mengawali perjalanan untuk peliputan bisnis, Kompas.com hanya punya kesempatan menelusuri jalanan Kota Surabaya pada pagi buta dan malam hari, dalam kesempatan itu.

Terlebih lagi, tujuan perjalanan harian pada 22-24 Agustus 2016 itu lebih banyak ke arah Malang, Sidoarjo, dan Mojokerto. Penginapan saja yang berada di Surabaya.

Rata-rata, waktu sudah menunjukkan pukul 22.00 WIB, setiap kali perjalanan kembali memasuki Kota Surabaya.

Dari Tol Waru lalu keluar di bagian selatan Kota Surabaya, perjalanan bersambut ucapan selamat datang yang ditandai gemerlap lampu warna-warni kota, LED dalam bentuk beraneka rupa.

Beberapa taman yang kami lewati, seperti Taman Bungkul, Taman Pelangi, Taman Prestasi, Taman Skate dan BMX, serta taman di depan Monumen Kapal Selam, jadi panorama yang menyenangkan. Di sini, ada lampu dengan wujud seperti payung dan lampion.

Dari pantulan cahaya lampu itu, beberapa taman dengan danau nampak ikut bermandikan cahaya. Pemandangan setiap malam tersebut menemani perjalanan Kompas.com hingga ke tempat peristirahatan, yaitu hotel di kawasan Tunjungan, Surabaya, Swiss-Bellin Tunjungan.

Surabaya dulu dan sekarang

Sebelum dikenal sebagai kota sejuta taman, Surabaya dulu lebih akrab disebut sebagai kota transit. Lokasi kota ini strategis di ujung timur Pulau Jawa, dan statusnya sebagai Ibu Kota Jawa Timur menjadikan fasilitas transportasi utama berkumpul di sini.

Namun, berbicara wisata alam di Surabaya, dulu hanya Pantai Kenjeran yang spontan teringat. Belakangan, Pemerintah Kota Surabaya menata ulang beragam infrastruktur dan fasilitas umum.

Selain mengoptimalkan fungsi, pembenahan itu pun menjadi pesona tersendiri bagi Surabaya. Magnet baru bagi wisatawan bertandang ke Kota Surabaya lalu bermunculan.

KOMPAS.com/RODERICK ADRIAN MOZES Taman Skate dan BMX, Surabaya.

Dilansir harian Kompas, Selasa (9/8/2016), jumlah wisatawan berkunjung ke Surabaya tumbuh signifikan. Kota tersebut memikat kedatangan 7 juta wisatawan domestik pada 2008, yang lalu melonjak menjadi hampir 16 juta orang pada 2014.

Begitu pun untuk wisatawan mancanegara. Angkanya melonjak hingga lebih dari lima kali lipat, dari semula 137.274 orang pada 2008 menjadi 724.084 pada 2014.

Geliat bisnis tumbuh pula, mulai dari perdagangan, akomodasi, hingga restoran. Khusus di bidang wisata kuliner, Surabaya menunjukkan lonjakan drastis.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com