Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca Turis Asing Coreti Terumbu Karang, GIPI Bali Pun Beraksi

Kompas.com - 09/10/2016, 12:12 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis

KLUNGKUNG, KOMPAS.com - Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali melakukan rehabilitasi terhadap terumbu karang yang mengalami kerusakan. Rehabilitasi menggandeng perkumpulan penyelam profesional Bali.

Selain bertepatan dengan Hari Pariwisata Dunia, aksi tanam terumbu karang juga karena beberapa waktu lalu, terumbu karang di perairan, Toya Pakeh, Nusa Penida, Klungkung dirusak dengan coretan wisatawan. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang ikut dalam acara ini mengaku senang dan mendukung apa yang dilakukan pelaku pariwisata di daerah.

"Pemerintah menyambut baik. Setiap inisiasi dari stakeholder maupun perorangan dan kelompok, kita sambut baik selama menyehatkan lingkungan kita. Indonesia ini adalah negara yang dibanggakan di Asia terlengkap keanekaragaman hayatinya," kata Andi Rusandi, Direktur Konservasi dan Keanekaragaman Hayati KKP, Klungkung, Bali, Sabtu(8/10/2016).

Kementerian Kelautan dan Perikanan juga mengajak semua pihak terkait untuk bersama menjaga lingkungan laut. Bagi operator yang memandu wisatawan diharapkan memantau dan mensosialisasikan bahwa terumbu karang dan ekosistem laut harus dijaga.

"Beberapa waktu lalu ada wisatawan yang melakukan corat-coret, kita akan transplantasi untuk mengembalikan karang agar terjaga dengan baik. Kegiatan ini akan kita jadikan kegiatan rutinitas," kata Ketua GIPI Bali, Ida Bagus Agung Partha Adnyana.

Hal yang memicu keprihatinan pelaku pariwisata dan pemerintah daerah pada saat diketahui wisatawan asal China melakukan corat-coret saat menyelam. Untungnya, sudah diketahui dari grup wisata mana, sehingga operator pemandu wisata berkenan bertanggung jawab atas perbuatan wisatawan yang dibawanya dan bersedia membiayai rehabilitasi. Beruntung, kerusakan tidak banyak sehingga cukup diberi peringatan dan biaya rehabilitasi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com