Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Deg-degan", Tawaran Menginap di 4 Hotel Ini!

Kompas.com - 13/10/2016, 08:03 WIB
Adhis Anggiany Putri S

Penulis


KOMPAS.com
– Coba bayangkan saat ini Anda sedang berbaring dalam kehangatan selimut di atas kasur empuk yang besarnya cukup untuk dua orang. Langit malam bertabur bintang jadi pemandangan ketika Anda menengok ke atas.

Di sekeliling kasur terhampar rerumputan nan hijau. Sering kali angin pengunungan membelai rambut dan wajah Anda yang tak tertutup selimut. Sekumpulan sapi terkadang lewat di sekitar kasur.

Ya, dalam bayangan ini Anda sedang berada di satu-satunya kamar hotel bernama The Swiss Alps yang berada tepat di tengah-tengah pegunungan.

Hotel Null Stern yang berarti hotel "tanpa bintang" ini terletak di pegunungan Graubunden, Swiss, tepatnya di atas ketinggian 1.969 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Konseptor hotel, Frank dan Patrik Riklin, sengaja mendesain kamar tanpa tembok dan atap sehingga pengunjung bisa benar-benar merasa “menyatu dengan alam”. Bahkan, televisi pun tak ada.

Jika kebelet ingin ke toilet, pengunjung harus berjalan sekitar 10 menit menuju kamar mandi terdekat di sebuah restoran.

http://www.null-stern-hotel.ch/nsh_revival_en.html Hotel Null Stern di Swiss ini menawarkan sensasi menginap di alam terbuka, secara harfiah.

Layanan hotel dilakukan oleh petani setempat yang berseragam kemeja putih lengkap dengan dasi kupu-kupu dan sarung tangan putih, tetapi memakai sepatu boots ala petani. Tiap pagi, petani pelayan ini akan membawa sarapan yang bahannya merupakan produk lokal di daerah tersebut.

Walaupun minim servis, hotel Null Stern ternyata cukup digemari. Terbukti, menurut catatan situs web traveller.com.au, kamar hotel seharga 335 dollar Australia atau sekitar Rp 3,3 juta per malam ini penuh pengunjung dari awal Juli hingga akhir Agustus 2016.

Meski demikian, sebagian orang mungkin menganggap konsep hotel seperti di atas terlalu ekstrem untuk sekadar mencicipi kehidupan alam liar. Jika Anda beranggapan sama, menginap di Treehotel, Harads, Swedia bisa jadi pilihan lain.

Seperti namanya, hotel ini memiliki konsep rumah pohon lengkap dengan tembok dan atap. Tiap kamar di bangun di atas pohon di tengah-tengah hutan pinus. Ada beberapa macam tipe kamar, di antaranya The Cabin dan The UFO. Harga kamar dipatok mulai dari Rp 7,4 juta.

http://www.treehotel.se/en/all-rooms/8-rum/21-the-ufo Kamar tipe UFO didesain mirip pesawat luar angkasa di film science fiction.

The Cabin berbentuk segi panjang dengan kaca di sisi depan kamar sehingga pengunjung bisa menikmati pemandangan lembah Lule River. Luas kamar sekitar 24 meter persegi, berisi kasur ukuran double (cukup untuk dua orang), kamar mandi, dan dua sofa kecil menghadap kaca.

Untuk tipe kamar The UFO, bentuknya mirip pesawat luar angkasa di film-film bertema fiksi ilmiah. Interior kamar dipenuhi pernak-pernik bertema "luar angkasa" pula, salah satunya, seprai bergambar rasi bintang.

Dikelilingi hewan

Beberapa jenis hotel di dunia tak hanya menyediakan pemandangan alam berupa hutan atau pengunungan. Hewan-hewan lain penghuni alam liar juga bisa dinikmati pengunjung dari balik jendela kamar hotel.

Poseidon Undersea Resort di Fiji dan Mara River Safari Lodge di Girianyar, Bali, Indonesia adalah dua contoh penginapan yang menyediakan sensasi tersebut.

Poseidon Undersea Resort berada lebih kurang 12 meter di bawah laut. Ikan-ikan dan biota laut lain terlihat jelas dari kaca yang berada tepat di hadapan ranjang tidur.

http://www.dailymail.co.uk/travel/travel_news/article-2757717/Five-star-luxury-underwater-hotel-Poseidon-Underwater-Resort-Fiji-delays-opening-SIX-YEARS.html Pemandangan alam laut berada tepat di depan kamar tidur.

Secara total, resort ini memiliki 25 ruangan, termasuk restoran, bar, tempat olahraga, dan kapel untuk upacara pernikahan.

Sayangnya, Anda harus sabar menunggu untuk mencicipi sensasi tidur di kamar bawah laut karena Poseidon Undersea Resort belum resmi dibuka.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com