Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Komentar Bupati Bangli Usai Berkunjung ke Danau Toba

Kompas.com - 20/10/2016, 21:29 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

RAYA, KOMPAS.com - Kabupaten Bangli di Bali mesti belajar dari Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara dalam segi pengelolaan pariwisata. Hal itu disimpulkan oleh Bupati Bangli I Made Gianyar setelah melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Simalungun bersama 25 orang yang tergabung dalam Forum Komunikasi Kabupaten Bangli selama tiga hari.
 
Dalam jamuan makan siang, Kamis (20/10/2016) di Simalungun City Hotel, Bupati Bangli mengatakan banyak hal yang dapat diamati, ditiru, dan modifikasi untuk pengembangan pariwisata Bangli saat berkunjung ke Danau Toba dari pintu masuk Kabupaten Simalungun.
 
"Secara geografis, Kabupaten Bangli dan Kabupaten Simalungun memiliki kesamaan, yaitu sama-sama memiliki danau. Jika Simalungun memiliki Danau Toba, maka Bangli pun memiliki Danau Batur. Kedua, danau ini pun masuk dalam daftar geopark nasional," kata I Made Gianyar dalam siaran pers kepada KompasTravel.
 
 
Harus diakui, lanjutnya, bahwa tata kelola Danau Toba di Simalungun sangat bagus dibandingkan dengan Danau Batur. Tata kelola yang ada di Danau Toba ini mampu menggerakkan pendapatan dan perekonomian penduduk sekitar area Danau Toba di Simalungun. 
 
"Ini patut diamati, ditiru, kemudian dimodifikasi untuk kemudian diaplikasikan di Bangli. Kita harus belajar perda (peraturan daerah) tentang pengelolaan warisan geopark dan lingkungan untuk diterapkan di kawasan kaldera Danau Batur. Setidaknya mampu menggerakkan perekonomian dan pendapatan untuk satu desa yang berada di area Danau Batur," ungkapnya.
 
KOMPAS.com / Wahyu Adityo Prodjo Angkutan kota "Parsito" melintasi Jalan Marihat, Parapat, Kecamatan Girsang Sipanganbolon, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Sabtu (20/8/2016). Angkutan kota tersebut bisa ditemui wisatawan di loket Bus Sejahtera untuk menuju lokasi wisata Parapat dengan harga Rp 5.000 per orang.
Ia pun mengaku bahagia karena disambut ramah oleh penduduk Danau Toba yang berada di Kabupaten Simalungun.
 
"Saat kami berada di Restoran Toredo, kami disambut seperti keluarga sendiri oleh sang pemilik restoran yang telah berusia 94 tahun. Sapta Pesona di kawasan Danau Toba sudah cukup bagus," tambah I Made Gianyar.
 
Meski demikian, Bupati Bangli ini pun memberikan catatan khusus tentang pariwisata di Danau Toba khususnya dari pintu masuk Kabupaten Simalungun. Catatan tersebut di antaranya adalah aksesibilitas yang dirasakan masih sangat jauh, baik dari Bandara Kualanamu maupun dari pusat Kabupaten Simalungun.
 
Sementara itu, JR Saragih, Bupati Simalungun menanggapi positif hasil kunjungan kerja Bupati Bangli ke daerahnya. Ia pun mengakui memang banyak kelemahan yang harus terus diperbaiki dan ditingkatkan sektor pariwisatanya. Mulai dari sumber daya manusia (SDM), aksesibilitas dan sentra suvenir ciri khas Simalungun.
 
"Masyarakat di Simalungun tadi dikatakan sudah ramah itu benar. Akan tetapi mengenai SDM kita sendiri masih merasakan sangat kurang. Tidak seperti di Kabupaten Bangli. Sebab, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pariwisata yang ada di Simalungun baru genap dua tahun. Artinya belum menghasilkan SDM di lapangan," terang Saragih.
 
KOMPAS.com / Wahyu Adityo Prodjo Suasana obyek wisata Pantai Indah Permai di Parapat, Kecamatan Girsang Sipanganbolon, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Sabtu (20/8/2016). Danau Toba adalah salah satu obyek wisata yang wajib dikunjungi jika berkunjung ke Tanah Batak.
Terkait aksesibilitas pun menjadi fokus perhatian Kabupaten Simalungun, Saragih menyatakan sesuai janji Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke Simalungun, Presiden berjanji akan membuat moda transportasi berupa kereta api ekspres dari Kualanamu langsung ke Danau Toba. 
 
"Anggaran telah disiapkan oleh Kabupaten Simalungun, tinggal menunggu proses administrasi di tingkat pusat. Jika proses administrasi ini selesai maka segala persiapan akan langsung kami kerjakan. Sehingga masalah transportasi ini segera teratasi," ujar Bupati Simalungun.
 
Ditambahkan Saragih, pihaknya akan menyikapi berbagai masukan terkait suvenir atau sentra oleh-oleh khas dari Simalungun.
 
"Masukan seperti ini sebenarnya pun datang dari wisata lain, agar Simalungun mempunyai suvenir khas daerah. Untuk itu, saya menginstruksikan ke Dinas Pariwisata dan Perindustrian untuk secepatnya menyikapi hal ini. Agar ke depannya wisatawan yang berkunjung Danau Toba tidak kecewa," kata Saragih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com