DENPASAR, KOMPAS.com - Kampanyekan pengurangan penggunaan plastik, Made Bayak dari Plasticology bersama komunitas lainnya membuat karya seni indah dari sampah plastik.
Seperti yang diperlihatkan di acara Mabesikan Festival yang digelar di Desa Budaya Kertalangu, Denpasar, Bali, Sabtu (22/10/2016), banyak karya seni dilahirkan seperti seni lukis berbahan plastik, gambar plastik dalam figura, tas dan lainnya.
(BACA: Ziarah Seni ke Museum Le Mayeur)
"Begitu besar persoalan sampah plastik di pulau sekecil ini (Pulau Bali). Saya sebagai seniman ingin bergerak sedikit mengampanyekan itu (penggunaan plastik). Dulu di kampung saya Tampaksiring bersih, lama kelamaan kok sampah plastik banyak," kata Made Bayak.
"Kalau saya sendiri lukisan. Karena kan saya pelukis, bisa dilihat media yang digunakan kan sampah plastik. Ini sebagai karya pribadi saya. Kalau teman-teman lainnya banyak yang dibuat, tas, kaos, baju dan lainnya," kata Bayak.
(BACA: Artotel Sanur, Pilihan Menginap di Bali untuk Turis Berjiwa Seni)
Hingga lima tahun ini, Made Bayak aktif memberikan edukasi di acara workshop di beberapa sekolah.
Ini sebagai salah satu bentuk kepedulian untuk tetap andil dalam kampanye pengurangan terhadap pengunggunaan plastik dalam sehari-hari dan memanfaatkan sampah plastik yang ada.
Bayak juga yang menilai bahwa selama lima tahun ini sudah banyak anak muda yang peduli dengan sampah plastik dengan berbagai cara.
Cara yang mereka lakukan dengan mengikuti berbagai kegiatan yang berkaitan dengan kepedulian sampah terutama sampah plastik seperti yang terlihat di acara Mabesikan Festival di mana anak-anak muda mencontohkan sampah plastik disulap menjadi berbagai karya seni.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.