Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dobro Pozhalovat Rusia di Pantai Nusantara

Kompas.com - 27/10/2016, 16:03 WIB

WOW, keren. Kata Sasha (28), perempuan asal Moskwa, mengatakannya dalam bahasa Rusia di anjungan Wonderful Indonesia pada pameran pariwisata Otdykh Leisure, di Moskwa, akhir Sepetember lalu. Video virtual reality Indonesia dari Shinta VR, membuatnya jatuh cinta dan segera ingin berenang menjelajahi pantai Nusantara. Dobro Pozhalovat, selamat datang di Nusantara!

Ya, pantai memang menjadi daya tarik utama masyarakat Rusia melirik pariwisata Indonesia. Ragam pantai nan menawan tersaji apik dalam video tersebut berdurasi kurang dari 20 menit dengan pengambilan gambar 360 derajat. Ini karena Rusia tak memiliki sumber daya alam pantai, seperti di Benua Asia ini.

Hanya saja, karakter wisatawan Rusia atau Eropa pada umumnya berbeda dengan wisatawan seperti Tiongkok dan Jepang, misalnya. Mereka tak suka datang secara massal, dan senang dengan hal-hal unik serta bersejarah.

Turis Rusia memilih datang secara privasi begitu pula ketika sampai di lokasi wisata cenderung mencari pantai yang relatif sepi.

(BACA: Rusia Penting bagi Pariwisata Indonesia)

Pertanyaan pertama calon wisatawan atau agen pariwisata di Rusia adalah berapa jarak hotel ke pantai. Bagaimana suasana pantainya, ramai atau cenderung sepikah? Apa saja yang bisa dinikmati di pantai itu selain panoramanya?

Itu beberapa pertanyaan yang harus segera dijawab para penyedia jasa selama empat hari pameran berlangsung di Moskwa saat itu. Jika tidak bisa segera terjawab, ya, jangan harap calon wisatawan tertarik datang.

Presiden Direktur Pegasus Indonesia Jimmy Saputra berkata, ”Karakter orang Rusia itu time is money. Cepat karena waktu begitu sangat berharga. Jadi, kalau tak memiliki jawabannya, ya, segeralah mengatakan tidak tahu. Itu lebih baik.” Itu juga dibenarkan Assistant Director of Sales The Mulia Bali, Yunni Rimayanthy.

Apalagi, Jimmy sebagai pelaku, menurut dia pasar pariwisata Rusia lagi membaik. Tentu saja membaik pasca krisis ekonomi di Rusia. Animo pengunjung di anjungan Indonesia, pameran Otdykh, lumayan optimistis untuk membangun semangat jualan. Dan, Bali masih tetap menjadi produk utama jualannya, termasuk sebagai pintu masuk berwisata ke Indonesia.

Namun, lanjut Jimmy, bukan berarti tak menjual destinasi yang lain. Bali sebagai jembatan pertama menuju destinasi yang lainnya. Asalkan destinasi lainnya masih kaya dengan keindahan alam, khususnya pantai, turis Rusia pasti tertarik.

Destinasi itu, di antaranya Raja Ampat (Papua), Pantai Gili Trawangan (Nusa Tenggara Barat), dan Bunaken (Sulawesi Utara). Kelebihan Bali selain lebih dikenal, karena memiliki penerbangan langsung dari Moskwa ke Bali, transit di Dubai, menumpang Qatar Airways.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com