Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi Tubo di Grobogan, Unik dan Seru!

Kompas.com - 31/10/2016, 20:43 WIB

GROBOGAN, KOMPAS.com - Ratusan warga Desa Ngombak, Kecamatan Kedungjati, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah berlomba-lomba mencari ikan di Sungai Tuntang, Senin (31/10/2016). Warga setempat biasa menyebut tradisi budaya berebut ikan ini sebagai Tradisi Tubo.

Sebelum acara dimulai, tokoh agama beserta warga menggelar ritual dan makan bersama. Dua kendi berisi ramuan toba yang telah selesai didoakan kemudian disebar ke Sungai Tuntang.

Dengan peralatan seadanya seperti jaring, warga yang terdiri anak-anak, remaja hingga orangtua kemudian terjun ke sungai mengumpulkan ikan yang mengapung keracunan karena ramuan tubo.

(BACA: Tradisi di Berau, Menurunkan Perahu Kepala Naga ke Sungai Segah)

Sejumlah pemuda bahkan terlihat nekat berenang ke tengah sungai deras sedalam 1,5 meter lebih tersebut untuk mendapatkan ikan.

Tradisi yang dimulai sejak pukul 11.00 hingga 16.00 WIB tersebut berlangsung meriah. Karena unik dan menarik, tradisi ini menyedot animo masyarakat untuk menyaksikannya. Sejak pagi, ratusan warga sudah terlihat berkerumun di sekitar lokasi.

(BACA: Kirab "Gunungan", Tradisi Pesisir nan Unik)

Menurut Tamsir, tokoh masyarakat Desa Ngombak, tradisi ini turun temurun digelar setiap dua tahun sekali untuk mengenang leluhur cikal bakal desanya yakni Kedono dan Kedini.

Saat itu kedua tokoh ini mencari ikan di Sungai Tuntang menggunakan ramuan tubo yang ditebar di sungai. Ramuan tubo terdiri ubi, telur, nasi yang dicampur dengan racun serangga.

"Ikan yang didapatkan kemudian dibagikan kepada warga. Tradisi ini kemudian berlanjut hingga sekarang. Hari ini kita mendapatkan ribuan ikan yang akan kita gunakan untuk makan bersama," kata Tamsir.

Warga Desa Ngombak, Ahmad Saryanto, menambahkan, tradisi ini sangat dinanti-nanti oleh warga.

Selain untuk nguri-nguri budaya, tradisi ini diharapkan bisa mempererat hubungan baik antar warga Desa Ngombak. "Tradisi ini sangat positif dan harus dilestarikan," pungkas Saryanto. (Tribun Jateng/Puthut Dwi Putranto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com