Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Endah, Wanita yang Selalu Naik Kapal Laut Saat "Traveling"

Kompas.com - 11/11/2016, 05:10 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

RAJA AMPAT, KOMPAS.com - Sri Endah Setiawati (39) tampak menikmati liburan paket wisata PT Pelni ke Raja Ampat beberapa waktu lalu. Ia menghabiskan waktu bersama anak perempuannya baik di atas kapal maupun saat mengunjungi obyek wisata. Senyum dan gelak tawanya kerap terlempar saat itu.

Endah, begitu ia biasa dipanggil, berasal dari Bandung tepatnya Kecamatan Margahayu. Endah jauh-jauh datang ke Raja Ampat dengan penuh perjuangan dari Pulau Jawa. Ia naik kapal laut dari Surabaya menuju Sorong sebelum bergabung bersama peserta paket wisata di Pelabuhan Sorong.

Perjalanan lima hari empat malam ia tempuh. Dari moda transportasi kereta api Bandung - Surabaya ia berganti kapal KM Ciremai ke Sorong. Di tengah perjalanan dari Surabaya ke Sorong, ia singgah di Makassar dan Bau-Bau.

Raja Ampat memang bagian dari mimpinya. Ia selalu penasaran dengan wisata bahari yang ada di Indonesia.

"Ini pertama kali saya ke Raja Ampat. Semua orang bilang Raja Ampat itu 'surga'," ujarnya.

Perjalanan liburan naik kapal laut sebenarnya bukan hal baru untuk Endah. Sebelumnya ia pernah berwisata ke Belitung, Karimun Jawa, Batam, dan Makassar menggunakan kapal laut. Trauma naik pesawat udaralah yang melatarbelakangi Endah menggunakan kapal laut.

"Saya sahabat Pelni. Saya keliling Indonesia bahkan keluar negeri pun pakai Pelni. Macam saya ke Singapura, Malaysia, Bangkok naik Pelni sampai Batam lalu lanjut naik cruise atau kereta," kata Endah.

Ia pernah berlibur ke Singapura pada tahun 2015 menggunakan kapal laut. Kapal yang ia gunakan adalah KM Kelud. Bersama empat orang temannya ia berangkat dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju Batam.

"Saya berenam mau ke Batam. Setiba di Batam, saya naik kapal feri ke Singapura. Itu 45 menit lamanya. Kalau mau ke Johor, saya naik kapal dari Batam selama satu jam lebih dua puluh menit," cerita perempuan mantan perawat ini.

Pernah suatu waktu ia pergi ke Belitung untuk liburan. Ia pun memilih jalur laut sebagai transportasi. Kala itu Endah memilih KM Lawit menuju Pelabuhan Tanjung Pandan.

"Kalau liburan Jakarta-Batam itu bisa dua sampai tiga kali dalam setahun. Sebetulnya saya kenal dan naik Pelni ini dari tahun 1998," tutur Endah.

KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Demi ke Raja Ampat, Sri Endah Setiawati (39) pergi menggunakan kapal laut dari Surabaya menuju Sorong. Hal itu dilakukan lantaran memiliki trauma pergi menggunakan pesawat udara.
Tahun 1998 itulah yang mengubah hidup Endah sehingga memilih kapal laut sebagai transportasi utama antar pulau. Tahun itu ia pernah mengalami kejadian yang membuatnya trauma. Pesawat yang ia tumpangi dengan rute Makassar - Bandung mengalami turbulensi. Keadaan di dalam pesawat kacau.

"Saya pulang sendiri naik pesawat bawa bayi umur dua bulan. Dulu transit, dari Ujung Pandang ke Bandung itu harus transit dua kali di Bali dan Surabaya. Dari Ujung Pandang ke Bali aman, tapi dari Surabaya-Bandung itu ada turbulensi. Buat saya itu turbulensi sangat hebat. Pesawat sudah terbang selama 15 menit," cerita Endah.

Saat itu ia tak sedang memakai sabuk pengaman. Pada saat kejadian itu tak ada tanda-tanda turbulensi. Tiba-tiba pesawat yang ia tumpangi anjlok.

Hingga saat ini, ia selalu memilih kapal laut untuk pergi. Meski kadang-kadang di satu waktu ia masih naik pesawat pada waktu-waktu tertentu.

"Kalau tidak penting atau urgent, saya gunakan Pelni. Atas dasar (trauma pesawat) itu saya naik Pelni. Selain liburan, saya kalau ada dinas juga naiknya Pelni. Dari tahun 1998 sampai tahun 2016 ke Makassar saya lebih pilih naik Pelni," ucap perempuan yang kini berbisnis di bidang properti itu.

Petualangannya keliling Indonesia naik kapal laut tak berhenti. Maret tahun depan, ia berencana mengunjungi Pontianak. Kemudian, ia akan melanjutkan perjalanan ke Kuching, Serawak, dan Brunei Darussalam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com