Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Toyama Cerita Bermula

Kompas.com - 14/11/2016, 08:55 WIB
Jodhi Yudono

Penulis

Sampai di Bandara Haneda Tokyo pkl 07.05 waktu setempat. Hari sudah terang tanah. Usai berurusan dengan keimigrasian, kawanku Yoko Takebe sudah menanti di pintu keluar Bandara. Dengan sigap, kawan asal Jepang yg kukenal sejak awal 90an ini mengurus perjalanan selanjutnya menuju kota Toyama.

Sembari menunggu jadwal penerbangan, kami pun sarapan di sebuah kafe di bandara Haneda. Saya pilih sarapan dengan rice bowl rasa salmon dan teh ocha seharga 360 yen. Tak kenyang, tapi cukup menggenapkan dari sarapan yang kelewat pagi di pesawat berupa bubur tiongkok dan mie yang rasanya kalah jauh dari mie dok dok di Jawa.

Tepat pkl 10.15 kami pun terbang ke Toyama, sebuah ibukota prefecture (provinsi). Prefektur adalah yurisdiksi di Jepang atau nama lain dari provinsi. Jepang memiliki kurang lebih 47 prefektur, dan dibagi menjadi beberapa tingkatan prefektur, kota dan desa.

Kantuk akhirnya datang juga setelah perut sempurna terisi. Sebelum tidur, saya masih sempat membaca catatan mengenai Provinsi yang hendak saya kunjungi: Toyama. Prefektur Toyama terletak di wilayah Hokuriku di bagian utama pulau Honshu. Toyama sudah terkenal sejak Zaman Edo sebagai tempat penjualan obat, dan saat ini ada banyak sekali perusahaan pembuatan obat di Toyama dan juga perusahaan di bidang industri lainnya.  Toyama juga dikenal dengan keindahan alam dan hasil lautnya. Toyama juga satu-satunya Negara di Asia Timur yang memiliki gletser selain Rusia.

Prefektur ini terletak di pusat Jepang yang berbatasan dengan Prefektur Niigata dan Nagano di timur, Prefektur Gifu di selatan, dan Prefektur Ishikawa di barat. Prefektur Toyama berfungsi sebagai pintu gerbang dari Laut Jepang dan dapat dimanfaatkan sebagi media hidrolik yang dapat memangkas biaya produksi. Maklum, sebuah aktivitas industri dapat berkembang pesat karena segala kebutuhan tak menelan banyak biaya.

Keesokan hari baru saya mengerti, betapa bangsa Jepang sangat detil menghitung semua urusannya, termasuk urusan aktivitas industri dan juga urusan masa depan negerinya. Demi efisiensi waktu dan biaya, orang Jepang rela capek di depan dan enak di belakang, termasuk bagaimana mereka menggali gunung-gunung yang mengelilingi Jepang untuk dijadikan jalan yang dilewati kendaraan roda empat maupun kereta guna memperpendek jarak dan waktu.

Itulah sebabnya, kendati Prefektur Toyama dikelilingi tiga sisi pegunungan yang curam dan menghadapi ke laut dalam, para pengunjung bisa menghemat waktu untuk mengelilingi prefektur ini.

Oleh keadaan alam yang bergunung-gunung serta memiliki teluk yang menyimpan banyak ikan, Prefektur Toyama diberkati panorama alam yang indah. Selaras dengan kondisi alam yang lengkap itulah, muncul kuliner yang lezat dari Tanah Toyama. Sushi, adalah salah satu menu andalan Toyama, di samping makanan olahan laut dengan jenis ikan yang beragam.
Toyama juga dikenal dengan keindahan alam, salah satunya  Pegunungan Tateyama yang keindahannya dapat dilihat langsung dari dalam Kota. Daerah ini juga memikiki Bendungan  Kurobe dengan pemandangan yang mengagumkan. Dua tempat wisata ini akan kami kunjungi besok di hari kedua.

Menyaksikan Toyama adalah juga menyaksikan sejarah panjang sebuah wilayah. Perang dan damai silih berganti menyertai Toyama. Maka tak heran jika provinsi ini juga berganti nama beberapa kali. Dulu, Provinsi Toyama dinamai sebagai Provinsi Etchu hingga tahun 1871. Pada perjalanannya, salah satu distrik dari Provinsi Etchu, yaitu Distrik Imizu masuk dalam Prefektur Nanao. Sementara Provinsi Etchu berubah nama menjadi Prefektur Niikawa. Berjalannya waktu, Distrik Imizu masuk dalam wilayah Prefektur Ishikawa. Selanjutnya, Prefektur Ishikawa pun bergabung dengan Prefektur Niikawa. Yang akhirnya berubah nama menjadi Prefektur Toyama.

Jumlah penduduk di Toyama mencapai 1.118.369 jiwa sesuai dengan data pada 1 September tahun 1985. Jumlah ini terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Tetapi, jika dilihat dari data tahun 2005, 2010 mengalami penurunan. Bahkan tahun 2014, penduduk Toyama sekitar 1.070.000 jiwa. Mengalami penurunan yang signifikan.

Dari segi iklim, Toyama memiliki iklim subtropical dengan tingkat kelembaban yang cukup tinggi. Pada bulan Agustus, suhu rata-rata bisa mencapai 30,9 derajat celcius. Namun, saat musim dingin, sekitar bulan Januari-Pebruari,  suhu rata-rata sekitar 2,7-3,0 derajat celcius. Suhu ini tidak terlalu dingin dibandingkan dengan area lain, sehingga masih nyaman pada
saat musim dingin. Yang menarik lagi adalah sejak tanggal 1 April 2012, 30 persen dari total luas wilayah Toyama merupakan area yang masuk dalam kawasan Taman Nasional. Itulah sebabnya, Toyama memiliki alam yang memesona.

"Bangun mas, sudah sampai." Saya langsung terjaga oleh suara kawan di sebelah. Saya sempat disorientasi sejenak. Saya mengira sedang berada di sebuah tempat di Indonesia. Barulah setelah pramugari pesawat mengumumkan telah sampai di Toyama, saya langsung menyadari betapa saya kini terpisah ribuan kilometer dari rumah. Ya, pagi ini saya sedang berada di Toyama, Jepang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com