Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Fokus Kerja Sama Pariwisata Indonesia-Singapura

Kompas.com - 15/11/2016, 17:05 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Menteri Perdagangan dan Perindustrian Singapura, S. Iswaran, menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) atau Nota Kesepahaman Kerja Sama Bidang Pariwisata antar kedua negara.

Penandatanganan MoU dilakukan di hadapan Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, di Wisma Perdamaian, Semarang, Jawa Tengah, Senin (14/11/2016).

Lingkup kerja sama MoU ini adalah promosi dan pemasaran bersama, kapal pesiar (cruise), dan MICE.

Kegiatan yang dapat dilakukan adalah pembangunan destinasi dan pelabuhan; pengembangan sumber daya manusia melalui pelatihan, seminar, dan loka karya; penelitian dan pengembangan; investasi pariwisata; kerja sama sektor swasta; dan pertukaran informasi.

Siaran pers Kemenpar kepada KompasTravel menyebutkan, proses kelahiran MoU Kerja Sama Pariwisata RI-Singapura tak butuh waktu lama.

“Ini adalah MoU tercepat yang pernah dibuat Singapura,” ungkap Leong Yue Kheong, Assistant Chief Executive of Singapore Tourism Board.

ARSIP KEMENPAR Penandatanganan MoU bidang pariwisata antara Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Menteri Perdagangan dan Perindustrian Singapura, S. Iswaran yang disaksikan Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Wisma Perdamaian, Semarang, Jawa Tengah, Senin (14/11/2016).
Memang sejak tahun 2010 Singapura menunjukkan minatnya untuk bekerja sama di bidang kapal pesiar. Namun Indonesia masih mengkalkulasi untung ruginya bekerja sama di bidang kapal pesiar dengan Singapura.

Pada era Presiden Joko Widodo diputuskan bahwa kerja sama pariwisata dengan Singapura harus diprioritaskan.

“Saya juga setuju untuk Singapura dan Indonesia bersama-sama melakukan kerja sama promosi untuk pariwisata menjadi sebuah paket destinasi bersama dan kita harapkan dengan kerja sama promosi ini turis yang datang ke Singapura dan Indonesia menjadi lebih banyak dan naik dari tahun sebelumnya,” demikian arahan Presiden Joko Widodo pada Leaders Retreat di Singapura, 28 Juli 2015.

Hal ini segera ditindaklanjuti Menteri Pariwisata Arief Yahya. “Kami sudah tetapkan Singapura sebagai hub untuk pariwisata. Semua penerbangan dunia mampir ke sana,” kata Arief Yahya.

Selain itu Arief Yahya melihat Singapura bukan hanya sebagai hub transportasi udara internasional dan pintu gerbang pariwisata, tetapi juga menjadi hub pasar MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition). Ada puluhan ribu perusahaan asing, baik dari Eropa, Amerika, Asia dan Australia yang memiliki kantor perwakilan di Singapura.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Penumpang kapal pesiar Costa Victoria dalam pelayaran rute Singapura-Phuket (Thailand)-Penang (Malaysia)-Singapura, 3-7 Desember 2015.
Hal yang menarik, MoU Kerja Sama Pariwisata RI-Singapura merupakan satu-satunya MoU yang ditandatangani di hadapan kedua kepala negara dalam pertemuan Leaders’ Retreat tahun ini.

“Kerja sama pariwisata memang merupakan salah satu fokus hubungan bilateral Indonesia dengan Singapura,” kata Michael Goutama, Wakil Ketua Kamar Dagang Indonesia untuk Singapura.

Faktanya, Singapura adalah negara peringkat satu penyumbang wisatawan terbesar ke Indonesia. Pada tahun 2015 tercatat 1.519.430 wisatawan Singapura berkunjung ke Indonesia. Jumlah ini meningkat 0,01 persen dari periode yang sama tahun 2014.

Tahun 2016 Indonesia menargetkan kunjungan wisatawan Singapura sebanyak 1.800.000 orang. Destinasi favorit wisatawan Singapura adalah Batam, Jakarta, Bali, dan Surabaya.

Untuk menggaet lebih banyak wisatawan Singapura ke Indonesia, Kementerian Pariwisata aktif mengikuti pameran pariwisata di Singapura, antara lain NATAS Travel Fair dan NATAS Holiday Fair, serta pada Mei-Juni 2015, Bandara Changi di Singapura bertemakan pariwisata Indonesia.

Pementasan sendratari Ramayana dan Tari Kecak di komple Pura Uluwatu, Bali.
Sebaliknya, Singapura merupakan destinasi wisata yang populer bagi orang Indonesia. Bukan rahasia lagi bahwa jumlah terbesar wisatawan yang datang ke Singapura berasal dari Indonesia, yaitu sebesar 2,7 juta orang. Baru kemudian disusul oleh wisatawan China (2,1 juta), Malaysia (1,2 juta), Australia (1,043 juta), dan India (1,013 juta).

Pada tahun 2015 Singapura menarik kunjungan 15,2 juta wisatawan asing. Jumlah wisatawan hampir tiga kali lipat penduduk negara-kota ini. Sedangkan devisa yang didapatkan dari sektor pariwisata adalah 17,7 miliar dollar AS pada tahun 2014. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com