Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernah Tergoda Mandalika?

Kompas.com - 15/11/2016, 22:24 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis


KOMPAS.com
– Putri cantik jelita bernama Mandalika, dalam cerita rakyat Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, memilih terjun ke laut daripada memilih salah satu pangeran yang melamarnya. Dia ingin dirinya menjadi “milik” seluruh rakyat daripada seorang pangeran.

"Wahai ayahanda dan ibunda serta semua pangeran dan rakyat negeri Tonjang Beru yang aku cintai! Setelah aku pikirkan dengan matang, aku memutuskan bahwa diriku untuk kalian semua. Aku tidak dapat memilih satu di antara banyak pangeran. Diriku telah ditakdirkan menjadi nyale yang dapat kalian nikmati bersama pada bulan dan tanggal saat munculnya nyale di permukaan laut.”

Kutipan di atas adalah terjemahan bebas dari “pidato” terakhir sang putri. Nama putri di cerita rakyat ini kemudian menjadi “label” bukit di kawasan pantai tempat dia berpidato itu, lokasi yang juga cantik jelita untuk disambangi. Muncul pula tradisi bau nyale dari rangkaian cerita tersebut di situ.

Satu yang tak dinyana muncul di sana adalah fakta kawasan ini menjadi salah satu tujuan favorit untuk bulan madu pengantin baru, berkebalikan dengan kisah cinta para pangeran yang cintanya bertepuk sebelah tangan seperti di hikayat tersebut.

Di sini, alam dan budaya adalah tawaran utama. Beberapa pantai yang terbukti bisa bikin wisatawan balik lagi, amisalnya Pantai Kuta—tempat Putri Mandalika pidato—,Pantai Gerupuk, Tanjung Aan, dan Pantai Seger.

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO Panorama Pantai Tanjung Aan, Kawasan Mandalika, Lombok Tengah, NTB, Jumat (17/6/2016). Potensi kawasan pesisir Mandalika akan menjadi salah satu kawasan keonomi khusus pariwisata yang dikembangkan untuk tujuan wisata unggulan Indonesia. Meski demikian, tantangan pembangunan sumber daya manusia serta pemberdayaan masyarakat lokal serta penataan kelestarian lingkungan akan dampak pembangunan besar perlu diperhatikan.

Wisatawan mancanegara pun tak sedikit yang datang dan mengakui keindahan kawasan ini.

Berada di Pulau Lombok, Mandalika pun “kecipratan” label wisata halal sebagaimana pulau itu. Dua pengakuan langsung disabet, yaitu "The Best Halal Destination" dan "The Best Honeymoon Destination" di World Halal Travel Award 2015.

Branding sebagai wisata halal, kata Menteri Pariwisata Arief Yahya seperti dikutip Kompas.com pada Kamis (17/3/2016), bukan embel-embel semata.

“Dasar penentuannya sebagai prioritas juga berdasarkan data. Banyak wisatawan dari Timur Tengah dan negara-negara yang penduduknya mayoritas Muslim menyukai destinasi di daerah tropis. Lalu, Lombok punya predikat pulau 1.000 masjid,” ungkap Arief.

Karena mayoritas penduduk di Lombok adalah Muslim, pilihan menu makanan yang tersedia pun halal. Terakhir, penginapan di Lombok juga bernuansa religi—memiliki petunjuk arah kiblat, perlengkapan shalat, dan kitab suci di setiap kamar.
 
"Menggoda" wisatawan

Meski begitu tantangan bukan tak ada di Mandalika untuk target kunjungan dua juta wisatawan mancanegara pada 2019. Infrastruktur, misalnya, masih butuh banyak pembenahan.

Ira Rachmawati / Kompas.com / Banyuwangi Wisatawan asing sedang menikmati Pantai Kuta Lombok. Lombok menjadi destinasi World Best Halal Tourism dan World Best Halal Honeymoon pada kompetisi dunia The World Halal Travel Summit/Exhbition pada 2015 lalu.

Untuk percepatan pembangunan,  Direktur PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Indonesia Tourism Development Corporation/ITDC), Edwin Darmasetiawan, optimistis pembangunan infrastruktur di Mandalika melesat dalam 1-2 tahun ke depan.

“Kawasan wisata elite ini akan dapat dinikmati paling tidak mulai 2018. Konsepnya terencana seperti di Nusa Dua, Bali,” ujar Edwin, seperti dilansir harian Kompas, (29/7/2016)

Bedanya, Mandalika berkonsep kota ramah lingkungan. Air laut di sana dapat diolah menjadi air bersih. Selain dari pengolahan sampah, kebutuhan listrik pun dipasok dari pemanfaatan tenaga surya.

Meskipun saat ini pasokan listrik di NTB kurang, Presiden Joko Widodo sudah meresmikan pembangunan Mobile Power Plant (MPP) 2X25 MW di Jeranjang, Kabupaten Lombok Barat, NTB.

Strategi pengembangan lain untuk mencapai target wisatawan yang sudah terpikirkan pun mulai dirintis pemerintah.

Pertama, untuk aksesibiltas, pemerintah ingin mempertinggi konektivitas dengan peningkatan pelabuhan laut antar-pulau di Lombok. Sasarannya, menjaring wisatawan yang datang “menumpang” cruise dan yacht. Dua pelabuhan yang direncanakan berada di Lembar dan Kayangan.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com