Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keunikan Kampung Kuno Semarang

Kompas.com - 21/11/2016, 08:06 WIB

MEMILIKI masjid kuno At Taqwa, Sekayu adalah kampung bersejarah di Kota Semarang, Jawa Tengah. Masjid berarsitektur Jawa ini memiliki saka (tiang) tunggal penyangga atap model tumpang.

Konon, masjid ini dibangun Kiai Kamal sekitar tahun 1413. Bentuk asli masjid tetap dipertahankan, terutama arsitektur bagian dalam, saat direnovasi tahun 2006.

Tokoh masyarakat Kampung Sekayu, Ahmad Arif (63), mengungkapkan, Sekayu terdiri dari Sekayu Tumenggungan, Sekayu Kepatihan, dan Sekayu Kramatjati.

(BACA: Ini Dia Lumpia Tertua di Semarang...)

Dinamai Sekayu karena sekitar masjid dulu merupakan lokasi penimbunan kayu jati dari hutan jati di Grobogan, Kendal, dan sekitarnya. Letak Kampung Sekayu berada di samping Kali Semarang, dahulu kala merupakan jalur lalu lintas perahu dan kapal.

”Ciri khas rumah asli Sekayu, rumah tinggal kuno, terbuat dari kayu jati berarsitektur Indis, gaya campuran rumah Jawa dengan gaya Belanda. Rumah kuno sekarang tidak terlalu banyak,” ujar Ahmad, yang pernah menjadi Ketua Tim Tujuh.

Tim Tujuh dibentuk warga Sekayu untuk mempertahankan keberadaan Sekayu setelah tahun 2008 muncul pembangunan Mal Paragon. Kampung Sekayu telah kehilangan wilayah Rukun Tetangga (RT) 01, meliputi 20-22 rumah, yang sebagian rumah itu khas Sekayu.

Ahmad menunjukkan bentuk asli rumahnya. Ruang tamu berdinding kayu jati warna kuning gading itu memiliki pintu kembar, baik untuk kamar maupun pintu depan. Ciri khas pintu jawa Sekayu, di atas pintu ada lubang angin berbentuk cakra.

Dari segi sejarah, ujar Ahmad, Sekayu pernah menjadi pusat pemerintahan (Dalem Kanjengan) setelah pindah dari Bubahan ke Gabahan, kemudian Sekayu, dan akhirnya ke Kanjengan, depan alun-alun Masjid Besar Kauman.

Sebelah barat Sekayu, dibatasi Jalan Pemuda, juga terdapat Kampung Basahan. Dinamai Basahan, menurut ceritanya, karena pernah didiami salah satu panglima pengikut Pangeran Diponegoro, yaitu Sentot Alibasyah Prawirodirdjo. Kampung itu kini hilang, kawasan itu menjadi hotel mewah.

Salah satu warga Kampung Basahan, Sugiarto (67), pernah tinggal di Basahan. ”Rumah saya dibeli investor tahun 2005. Sulit mempertahankan kampung ini karena banyak warga yang bersedia menjual,” ujarnya.

Struktur kampung didesain untuk penguatan ekonomi dan pertahanan warga di zaman Belanda. Ketika itu, Semarang merupakan bandar besar untuk kapal-kapal pengangkut hasil bumi, kampung-kampung itu juga mengarah ke pantai.

Di bagian utara Sekayu terdapat Kampung Depok (Padepokan), tempat bersemadi warga. Ada pula Kampung Kranggan, kata lain dari kanuragan yang merupakan sarana berlatih bela diri. Di dekat pelabuhan terdapat pula Kampung Beteng, kampung pembatas antara bandar dan lokasi permukiman warga lokal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com