Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tergigit Bestik Lidah

Kompas.com - 22/11/2016, 06:12 WIB

PERTAUTAN sejarah panjang dengan era penjajahan kolonial masih menyisakan tapaknya pada kuliner Solo. Beragam masakan yang kini dikenal sebagai kuliner solo terasa sangat kebarat-baratan, seperti selad solo ataupun bestik.

Bestik atau bistik merupakan pelafalan lidah Jawa untuk ”beefsteak” yang rasanya dijamin bikin rindu Kota Solo.

Sama seperti beefsteak, bestik juga berbahan dasar daging sapi. Namun, uniknya, tak hanya daging sapinya yang digunakan sebagai bahan baku utama, aneka jeroan pun diolah sebagai steak ala rakyat Solo.

Jangan pernah membayangkan gelondongan daging ketika menikmati bestik. Bestik solo diolah dari cincangan daging, lidah, hingga jeroan.

Menu bestik akhirnya menjadi sangat beragam mulai dari bestik daging sapi, bestik lidah sapi, bestik jeroan sapi, bestik dadar lidah, bestik ayam, hingga bestik brutu. Bestik atau steak sapi hingga ayam ala Solo ini dengan mudah dijumpai di warung kaki lima.

Salah satu warung kaki lima yang menjajakan menu bestik dan tak pernah sepi adalah Warung Sumber Bestik Pak Darmo. Meskipun warungnya sudah permanen, konsep tenda kaki lima tetap dipertahankan. Sumber Bestik Pak Darmo sudah punya lebih enam cabang, antara lain di Solo, Bali, dan Semarang.

Mengunjungi Warung Sumber Bestik Pak Darmo di Jalan dr Rajiman atau 300 meter timur Pasar Kembang pada akhir pekan menjadi petualangan tersendiri.

KOMPAS/RIZA FATHONI Kamar Bola (Risoles goreng) Warung Sumber Bestik Solo.
Malam minggu pada akhir Agustus lalu, tak tersedia satu pun kursi kosong di Warung Sumber Bestik Pak Darmo. Di tengah hujan deras, sebagian calon pembeli rela antre berdiri menunggu sembari berharap akan segera ada tempat kosong.

Penantian panjang itu berakhir manis ketika aneka hidangan panas tersaji di meja panjang. Spesialisasi masakan di warung ini adalah bestik, nasi goreng, dan risoles.

Di antara beragam jenis bestik yang dihidangkan, bestik lidah menjadi hidangan yang paling disukai. Lidah sapi cincang tersaji dalam piring berkuah kental coklat. Kuah tersebut merupakan perpaduan antara kaldu, kecap, dan mayones ala Solo.

Selain lidah sapi cincang atau daging sapi cincang, bestik disajikan bersama dengan potongan kentang goreng, buncis, selada, serta wortel rebus.

Pasangan suami-istri, Widadi dan Sukini, yang merupakan generasi kedua pemilik Warung Sumber Bestik Pak Darmo tak berhenti mencincang daging hingga jeroan dari sejak warung buka setelah matahari terbenam hingga pukul 23.00.

Bumbu tradisional

Selayaknya masakan khas Solo yang memang selalu didominasi rasa manis, kuah kental coklat pada bestik solo ini pun terasa manis gurih.

KOMPAS/RIZA FATHONI Nasi goreng di Warung Sumber Bestik Solo.
”Menu bestik sudah sangat umum di Solo. Pelanggan bilang kalau bestik di warung ini rasanya lain. Padahal, bumbunya sama, semua memakai bumbu tradisional. Tanganan (tergantung pembuatnya) saja jadi terasa beda,” kata Widadi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com