Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makan ala "Rijstaffle" di Bioskop Tertua Jakarta

Kompas.com - 26/11/2016, 09:34 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemain biola dan gitar memasuki ruangan, sembari memainkan melodi lagu klasik. Di belakang mereka ada sepuluh orang pramusaji. Pramusaji perempuan mengenakan kebaya dan yang laki-laki mengenakan beskap. Mereka berjalan sambil tersenyum ramah, membawa masakan Indonesia yang menggoda selera.

Malam itu, Kamis (24/11/2016) saya bak bangsawan. Dijamu makan dengan penyajian ala rijsttafel. Penyajian makanan ini dikenal sejak zaman Hindia Belanda, yaitu menyajikan makanan dengan pramusaji yang banyak.

Setiap hidangan disajikan oleh satu pelayan. Makanan yang disajikan umumnya adalah masakan nusantara. Gaya seperti ini begitu disukai orang Belanda di zaman kolonial. Tak hanya orang Belanda, rijsttafel juga digemari orang Eropa yang datang ke Hindia Belanda.

Lebih takjub lagi, saya menyantap hidangan dengan penyajian ala Rijsttafle ini di salah satu gedung bersejarah di Jakarta. Tepatnya di gedung bisokop tertua Jakarta, Mertopole, yang berlokasi di Jalan Pengangsaan nomor 21, Menteng, Jakarta Pusat. Metropole telah berusia 84 tahun.

"Dulunya lantai dua ini sangat tak jelas. Bekas tempat biliar dan arena dindong, kotor dan seram," kata Deri, Public Relations yang mewakili grup 21 Cineplex.

Gedung Metropole di Cikini, Jakarta Pusat saat ini dikelola oleh grup 21 Cineplex, pemugaran isi dengan mempertahankan bentuk gedung asli dilakukan oleh grup 21 Cineplex. Mulai dari teater bioskop, sampai sarana dan prasarana seperti tempat makan. Roemah Kuliner yang saat ini berada di lantai dua gedung Metropole adalah hasil pemugaran yang terbilang baru.

"Roemah Makan ini sudah buka dari tahun 2015, tetapi untuk ruang VIP buka dari Maret 2016. Tadinya ruangan ini ingin kami manfaatkan untuk kantor, hanya banyak tamu seperti politikus, dari kedutaan besar meminta ruangan yang lebih privat," kata Doddy Suhartono, Director F&B dari grup 21 Cineplex, yang ditemui di ruang VIP Roemah Kuliner.

Kompas.com/Silvita Agmasari Ruang VIP Roemah Kuliner

Seperti namanya, ruang VIP Roemah Kuliner ini akhirnya menyajikan dua pilihan penyajian makanan yang istimewa, yakni prasmanan atau rijstaffle. Berbeda dengan Roemah Kuliner di bagian depan yang menyajikan makanan ala food court.

"Kami ingin menciptakan pengalaman, makanan Indonesia diangkat dan sangat dihargai di sini" kata Doddy.

Hidangan dengan ala rijstaffle di ruang VIP Roemah Kuliner memiliki tiga menu, yakni menu Borobudur, Prambanan, dan Mendut yang dibagi berdasarkan harga. Menu Borobudur dihargai Rp 550.000 per pax, menu Prambanan dihargai Rp 350.000 per pax, dan menu Mendut diahrgai Rp 250.000 per pax.

Saya berkesempatan untuk menyantap makan malam dengan menu Borobudur yang terdiri dari makanan pembuka, sup, 10 lauk makanan inti, dua makanan penutup, dan minuman.

"Mari dicoba, sayur lodeh kami andalan di sini. Rasanya terinspirasi dari pedagang sayur lodeh di Pasar Gede, Solo," kata Doddy.

Benar saja, rasa sayur lodeh di Roemah Kuliner ini sekali seruput langsung berbeda. Pengunaan santan dengan bahan yang banyak seperti jagung, terong, labu, dan tambahan udang membuat lodeh ini mengeyangkan.

Apalagi penggunaan bumbu dan rempah yang royal menimbulkan kedalaman rasa. Lodeh seperti ini yang justru sulit didapat di restoran atau hotel papan atas yang cenderung kurang rasa.

Kompas.com/Silvita Agmasari Hidangan dengan sepuluh lauk khas nusantara dengan oenyajian rijsttafel di Roemah Kuliner.

Selanjutnya ada sepuluh hidangan utama yang terdiri dari nasi goreng hijau kemangi, ayam suir balado kecombrang, dendeng keraton balado ijo, baramundi arsik sumatera, udang balado, kembang-kembang Roemah Kuliner, tumis bunga pepaya, ceciwis dengan udang, orek tempe tegal, dan buncis ayam spesial.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com