Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pameran Virtual Museum Brawijaya, Hadirkan Majapahit secara Digital

Kompas.com - 26/11/2016, 19:20 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Pusat Studi Peradaban pada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Brawijaya mengadakan Pameran Virtual Museum Brawijaya, Jumat (25/11/2016). Pameran itu menghadirkan sejarah Kerajaan Singosari dan Majapahit secara virtual.

Dalam pameran itu, pengunjung bisa melihat sejarah Kerajaan Singosari hingga akhir Kerajaan Majapahit beserta peristiwa-peristiwa penting pada masa pemerintahan masing-masing raja. Selain itu, pameran itu juga menyediakan dokumentasi peninggalan Majapahit berupa multimedia interaktif dan aplikasi berbasis augmented reality terhadap candi dan pusaka era Majapahit.

Dengan begitu, pengunjung bisa menikmati gambaran suasana pada era 1293 - 1527 Masehi saat Majapahit berkuasa.

"Virtual ini kan (seperti) nyata. Jadi bisa melihat dari berbagai dimensi, dari beberapa sisi," kata Ketua Pusat Studi Peradaban Universitas Brawijaya, M Fadli.

Fadli menjelaskan, pameran itu bermula dari sebuah ide untuk memperkenalkan sejarah kata Brawijaya. Sebab, Brawijaya merupakan nama pada kampus tersebut. Selama ini banyak yang mengira bahwa Brawijaya itu merupakan nama seorang raja.

Padahal, Brawijaya itu merupakan sebutan untuk sejumlah raja di Kerajaan Majapahit. Dalam sejarah, Majapahit dipimpin oleh lima Brawijaya atau sampai Brawijaya V.

"Ada nama Brawijaya masak tidak kenal nama Brawijaya. Bagaimana seseorang memakai sesuatu, tapi tidak tahu sejarahnya kan kurang pas bagi dunia akademik," jelasnya.

Rencananya, pihaknya akan membangun Museum Nusantara di UB Forest yang ada di Karang Ploso, Kabupaten Malang. Museum itu sebagai tindak lanjut dari pameran tersebut. Museum itu juga akan dikemas virtual.

"Proposalnya sudah diajukan ke Pak Rektor," ungkapnya.

Ia sengaja memilih menghadirkan museum dengan konsep virtual. Hal itu untuk membawa pengunjung pada suasana masa lalu, suasana saat Kerajaan Singasari dan Majapahit masih berdiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

Travel Tips
Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com