Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perlu Berapa Tahun untuk Mencicipi Semua Makanan Indonesia?

Kompas.com - 28/11/2016, 17:11 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komunitas Sobat Budaya merilis Peta Kuliner Nusantara di Perpustakaan Digital Budaya Indonesia yang dapat di akses di situs www.budaya-indonesia.org. Peta Kuliner Nusantara ini dirilis berdasarkan hasil penelitian dari Bandung Fe Institute, Research Center for Complexity di Surya University.

"Hebatnya makanan Indonesia selain ada bahannya yang bermacam-macam, yang menarik juga ada filosofi atau cerita di baliknya. Kalau dipisah, hilang keseruan tradisi Indonesia," kata Presiden Bandung Fe Institute, Founder Sobat Budaya, Hokky Situngkir saat acara peluncuran Peta Kuliner Nusantara di kantor BukaLapak, Sabtu (26/11/2016).

Lewat proses pengumpulan data, Komunitas Sobat Budaya berhasil mengumpulkan 1.458 resep hidangan masakan dan minuman nusantara.

"Dicek dengan disiplin ilmu antropologi, kebanyakan makanan di Indonesia membutuhkan 10 bumbu, terdapat 10 persen bumbu umum yang hampir selalu ada di resep masakan, dan lima persen bumbu yang unik," kata Hokky.

Dalam kesempatan yang sama, Hokky memaparkan diperlukan waktu tiga tahun untuk mencicipi makanan Indonesia yang berbeda setiap hari.

Misalnya hidangan sate, butuh waktu dua bulan makan malam untuk dapat selesai mencicipi seluruh jenis sate di Indonesia, dan butuh waktu tujuh bulan untuh mencicipi minuman Indonesia jika minum satu jenis per hari.

"Gunanya bukan hanya untuk pecinta makanan, apa yang lebih enak daripada kita makan dan kita tahu cerita di baliknya? Kita harus melihat budaya dan tradisi sebagai informasi. Karena kalau sudah menjadi informasi maka akan menjadi data. Dari data akan menjadi inovasi, banyak hal yang bisa dilakukan dari sana," kata Hokky.

Komunitas Sobat Budaya sendiri berdiri dari tahun 2008, bergerak mengumpulkan data tekait budaya Indonesia. Selain kuliner nusantara, juga ada alat musik, cerita rakyat, motif kain, musik dan lagi, naskah kuno, dan prasasti, ornamen, pakaian dan permainan tradisional, produk arsitektur, ritual, seni pertunjukan, senjata dan alat perang, tarian, tata cara pengobatan yang terkumpul dalam 33.000 data.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com