Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan di Brasil, Ini Patung Yesus di Puncak Buntu Burake Toraja

Kompas.com - 29/11/2016, 12:13 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com - Di puncak bukit Buntu Burake di Sangala, Makale, Toraja, berdiri kokoh patung Yesus yang menjadi magnet baru pariwisata Tana Toraja.

Siang menjelang ketika rombongan kami tiba di sana pada pertengahan November 2016 lalu. Sebagai orang Jakarta yang sehari-harinya jarang bergerak, menaiki hampir 500 anak tangga itu saat panas terik terasa berat.

Apalagi, saat itu mobil tidak diperbolehkan naik sampai kaki bukit karena akan dimulai proyek pengaspalan jalan. Sehingga kami harus mulai berjalan kaki sekitar satu kilometer dari gerbang utama, ditambah menaiki tangga.

(Baca juga: Di Tana Toraja, Batang Pohon Pisang Pun Jadi Menu Santapan Lezat)

Setelah melewati 100 anak tangga, napas mulai ngos-ngosan. Tantangan semakin berat ketika melewati deretan tangga terjal menuju pelataran patung.

Cadangan oksigen semakin tipis ditambah sengatan sinar matahari. Namun, jangan khawatir karena sepanjang perjalanan mata akan dimanjakan oleh pemandangan yang indah, terutama batu-batu alam yang terserak.

Dibutuhkan waktu sekitar 30 menit, termasuk istirahat untuk bisa menginjakkan kaki di puncak. Dari puncak tangga, yaitu pelataran patung Yesus ini udara terasa sejuk.

Kami duduk-duduk beristirahat sambil mendinginkan badan. Sejauh mata memandang, tampak deretan bukit-bukit batu khas Tana Toraja.

Di bawah, terhampar lembah hijau dan kota Makale, ibu kota Toraja Selatan yang menjadi pusat kegiatan ekonomi dan pemerintahan. tampak di kejauhan rumah-rumah adat khas Toraja yang terselip di antara sawah, kebun, atau kaki gunung.

Kompas.com/Lusia Kus Anna Bongkahan batu-batu alam seperti ini terdapat di sisi jalur pendakian.

Yustinus Paembona, konsultan pembangunan patung Yesus di Buntu Burake menjelaskan, Buntu Burake dipilih sebagai lokasi karena letaknya yang strategis dan keindahan panoramanya.

"Dari sini ke kota hanya berjarak 3 kilometer. Kalau malam juga pemandangannya sangat indah melihat ke bawah," ujarnya.

Proses pengerjaan patung Yesus ini dimulai sejak tahun 2012 yang diawali dengan pembukaan jalan ke bukit.

(Baca juga: Berselancar di Gumuk Pasir Toraja, Sensasinya Beda)

"Panitia membuat sayembara di tahun 2013 untuk pengerjaan bangunan ini dan terbuka untuk umum. Lalu setelah ada pemenangnya, tahun 2014 mulai dibuat landasan patung, dan tahun 2015 patung selesai dibuat," kata Yustinus saat ditemui Kompas.com.

Ia mengatakan, patung Yesus ini dikerjakan oleh seniman asal Bantul, Yogyakarta yaitu Hardo Wardoyo Suarto. Patung itu dibawa dari Yogyakarta dalam bentuk lempengan lalu disusun di Buntu Burake.

Patung setinggi lebih dari 40 meter dari bagian kaki ini berada di ketinggian sekitar 1700 m dari permukaan laut. Yustinus mengklaim, tinggi patung ini saja sudah melebihi patung Yesus di Brasil.

Ia mengungkap, total dana yang dikeluarkan untuk patung itu mencapai Rp 22 miliar, dan pembuatan bangunan bawah sekitar Rp 5,8 miliar.

"Nantinya di tempat ini akan dibuat beberapa bangunan lagi, mulai dari teater, tempat doa, serta lift setinggi 300 meter dari bawah bukit. Dalam jangka panjang kami juga akan membuat jembatan kaca agar pengunjung bisa melihat ke lembah dan kereta gantung untuk menghubungkan gunung-gunung di sekitarnya," paparnya.

Kompas.com/Lusia Kus Anna Jalur pendakian menuju patung Yesus di Buntu Burake, Makale, Toraja.
Pembuatan lift itu tentu kelak akan sangat membantu pengunjung yang fisiknya tidak kuat lagi menaiki ratusan anak tangga.

Meski baru akan diresmikan pada akhir tahun 2017, namun sejak dibuka untuk umum pada pertengahan tahun 2015 lalu, patung Yesus yang diklaim tertinggi di dunia ini tak pernah sepi pengunjung.

Harus diakui, walau mendaki bukit bukanlah hal yang mudah, tapi suasana yang tenang dan sejuk di pelataran patung bukan hanya menghilangkan penat, tapi juga memberikan rasa damai di hati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com