Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Makna "Bali+10=20"...

Kompas.com - 04/12/2016, 14:16 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com - Tema "Bali+10=20" diangkat dalam Musyawarah Daerah (Musda) XIII Asita Bali 2016 yang akan berlangsung tanggal 7 Desember 2016.

Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) adalah suatu perkumpulan yang mewadahi pengusaha atau pelaku usaha di bidang jasa perjalanan wisata di Indonesia, mengangkat tema "Bali+10=20" dengan sub tema Pariwisata Budaya = Pariwisata Berkelanjutan.

"Makna tema ini terkait dengan program Kementerian Pariwisata yaitu mengembangkan 10 destinasi baru di Indonesia di luar Bali guna mencapai target 20 juta wisatawan pada tahun 2019," kata Ketua Musda XIII Asita Bali 2016, Putu Winastra di Denpasar, Kamis (1/12/2016).

(BACA: Menjumpai Sisi Lain Bali di Desa Adat Tenganan)

Bagus Sudibya selaku Steering Committee (SC) atau Panitia Pengarah Musda XIII Asita Bali juga menjelaskan bahwa Jika 10 destinasi baru di luar Bali yang dikembangkan pemerintah mempunyai nilai 10 maka 1 destinasi tentu mempunyai nilai 1.

KOMPAS.com / FIKRIA HIDAYAT Para pembaca Kompas.com, pemenang kompetisi Take Me Anywhere, mencoba rafting di Sungai Ayung, Ubud, Gianyar, Sabtu (19/3/2016). Rafting di sungai ini salah satunya dikelola oleh Bali Adventure Tours sejak 1989. Pengarungan dilakukan sejauh 9 km selama 2 jam.
Sedangkan Bali yang hanya 1 maka mempunyai nilai 10. "Itu artinya bahwa kehebatan Bali itu tidak tertandingi karena perbandingannya 10 banding 1 (Bali)," kata Bagus Sudibya.

Bagus yang dinilai sebagai penggagas tema ini memaparkan bahwa Bali mendapat nilai 10 karena memiliki budaya yang luhur, masyarakatnya yang ramah dan sadar akan dampak dari industri pariwisata sebagai bagian dari kehidupan masyarakat Bali.

Selain itu, lanjut Bagus, alam atau destinasi wisata di Bali yang indah tidak dimiliki oleh daerah mana pun sekali pun di tingkat internasional.

"Untuk ke depannya kita wajib mempertahankan modal dasar yang dimiliki Bali, bahkan meningkatkan akan kesadaran di mana masyarakat dan destinasi atau alam agar senantiasa tumbuh dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman yang kita hadapi," kata Ketua Asita Bali, I Ketut Ardana.

KOMPAS.com/SRI LESTARI Ketua Asita Bali, I Ketut Ardana (kiri), Putu Winastra (tengah) dan Bagus Sudibya (kanan) di Denpasar, Bali, Kamis (1/12/2016).
Asita Bali mengangkat tema "Bali+10=20" bertujuan untuk mengajak seluruh anggota Asita Bali yang berjumlah sekitar 400 orang pengusaha ini agar tetap bergandengan tangan, bahu membahu dan tetap optimis untuk tumbuh bersama-sama di dalam menggeluti bisnis pariwisata.

Dengan adanya penambahan 10 destinasi baru tersebut diharapkan akan menjadi keuntungan bagi Bali. Jika 10 destinasi tersebut maju maka program 'Bali and Beyond' akan menjadi kaya dan makin menjadi nilai tambah sekaligus menambah variasi di dalam mengemas suatu kombinasi paket wisata antara destinasi wisata Bali dengan 'Beyond Bali'.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com