Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan di Brasil, Ini Patung Yesus di Ujung Timur Saumlaki

Kompas.com - 09/12/2016, 13:05 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

SAUMLAKI, KOMPAS.com - Di ujung timur Pulau Yamdena, Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, sosok Yesus Kristus kekal dan terabadikan dalam bentuk patung. Ia terwujud dalam tiga buah patung dan tersebar di tiga titik.

Namun, tiga patung Yesus Kristus itu berada di dalam area yang sama, yakni Monumen Kristus Raja. Satu patung yang menyita perhatian adalah saat Yesus berpose tengah berdiri dan membuka kedua tangan.

Sepintas bentuk patung itu seperti di Rio de Janeiro, Brasil, atau di Puncak Buntu Burake, Toraja, Sulawesi Selatan. Sementara itu, dua patung lainnya merepresentasikan Yesus sedang disalib dan dipangku oleh Bunda Maria.

Patung Yesus dengan pose memberkati itu berdiri di atas bangunan tiga lantai. Bangunan dengan cat berwarna krem itu dihiasi dengan variasi bentuk salib di bagian dindingnya. Ada tiga sisi tangga untuk naik dari halaman ke bangunan itu.

KompasTravel sempat mengunjungi Monumen Kristus Raja dalam kegiatan "Pengembangan Promosi Daerah Tahun 2016" atas undangan Kantor Perwakilan Pemerintah Daerah, Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Saat itu, suasana Monumen Kristus Raja lengang. Tak ada wisatawan lain selain rombongan jurnalis dari ibu kota.

Kepala Kantor Perwakilan Pemerintah Daerah, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Ruben Benjarvioto Moriolkossu (43) mengatakan, Monumen Kristus Raja dibangun pada 2004 oleh Pemerintah Daerah Maluku Tenggara Barat. Tujuan awalnya sebagai destinasi wisata rohani di Saumlaki.

KOMPAS.COM/WAHYU ADITYO PRODJO Sepintas bentuk patung itu seperti di Rio de Janeiro, Brazil atau di Puncak Buntu Burake, Toraja, Sulawesi Selatan.

Pada 2006, lanjut Ruben, monumen patung Yesus ini diresmikan dan diberkati oleh Duta Vatikan untuk Indonesia Mgr Ranjit Patabendigde.

"Patung Yesus memberkati itu menghadap ke arah timur. Yang patung salib menghadap ke utara. Hari Sabtu dan Minggu ini biasa jadi tempat wisata untuk foto-foto," kata Ruben kepada KompasTravel di sela-sela kegiatan di Monumen Kristus Raja, Desa Olilit Timur, Kecamatan Tanimbar Selatan, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Kamis (8/12/2016).

Ruben menambahkan, Monumen Kristus Raja juga lekat dengan kegiatan keagamaan, khususnya umat Katolik. Beragam kegiatan rutin, seperti sembahyang, misa, hingga penyimpanan arak-arakan patung arca Yesus, digelar di Monumen Kristus Raja. Di sini, ibadah berjalan berdampingan dengan pariwisata.

"Untuk masuk ke Monumen Kristus Raja gratis, belum ditarik biaya," ujarnya.

Monumen Kristus Raja berdiri di lahan dengan luas sekitar empat hektar. Ada dua bangunan utama di area monumen. Satu bangunan dengan altar berbentuk perahu batu untuk misa, satu lagi bangunan patung Yesus memberkati untuk sembahyang.

Tepat di hadapan Patung Yesus memberkati, ada sebuah bangunan yang berfungsi sebagai tempat misa. Di dalamnya ada sebuah meja altar berbentuk perahu batu dengan panjang mencapai satu meter. Ruangannya kira-kira bisa menampung 100 anggota jemaat.

KOMPAS.COM/WAHYU ADITYO PRODJO Monumen Kristus Raja lekat dengan kegiatan keagamaan khususnya umat Katolik. Beragam kegiatan rutin seperti sembahyang, misa, hingga tempat penyimpanan arak-arakan patung arca Yesus digelar di Monumen Kristus Raja.

Sementara itu, patung Bunda Maria dan Yesus berada di sisi kanan patung Yesus memberkati. Ada tangga untuk naik ke tengah-tengah patung. Patung Bunda Maria dan Yesus berada di tengah rerimbunan. Di ujung area monumen, patung penyaliban Yesus tertancap. Tingginya kira-kira 10 meter dan menghadap ke atah utara.

Ketiga patung itu dibuat oleh seniman asal Yogyakarta. Ruben mengatakan bahwa bagian patung-patung Yesus dibawa secara terpisah ke Saumlaki. Setelah tiba di Saumlaki, proses penyatuan dilakukan.

"Jadi dibawa itu tangan, kepala, kaki, dan badannya dari Yogyakarta ke Saumlaki," ujarnya.

Dua dari patung Yesus di area monumen juga berfungsi sebagai penanda bagi kapal-kapal laut yang masuk ke Saumlaki, seperti patung Yesus memberkati yang menghadap ke Laut Arafuru. Ruben mengatakan, kapal-kapal dari arah Ambon akan melihat patung Yesus memberkati. Monumen Kristus Raja ini terbuka untuk turis setiap hari.

Tanpa membeli karcis atau tiket masuk, turis bisa berfoto di sekitar patung-patung Yesus. Monumen ini berjarak 3-4 kilometer dari pusat kota di Saumlaki. Sementara itu, jarak dari Bandara Mathilda Batlayeri 23-24 kilometer. Turis bisa menggunakan taksi atau ojek dari pusat kota ataupun bandara menuju Monumen Kristus Raja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com