Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisatawan Kagumi Suasana Kota Lama Semarang yang Eksotis

Kompas.com - 03/01/2017, 09:26 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com - Memasuki tahun baru 2017 dan libur panjang ratusan wisatawan terlihat memadati kawasan Kota Lama, Semarang, Jawa Tengah.

Kepadatan pengunjung tampak mulai taman Srigunting, Pasar Seni atau Pasar Klitikan (Klilthikan) dan beberapa bangunan peninggalan zaman kolonial Belanda.

Selain mengunjungi tempat-tempat tersebut warga juga berfoto selfie, Senin (2/1/2017).

(BACA: Mi Kopyok Pak Dhuwur, Kuliner Favorit di Kota Semarang)

Pada dasarnya area Kota Lama Semarang atau yang sering disebut Outstadt atau Little Netherland mencakup setiap daerah di mana gedung-gedung yang dibangun sejak zaman kolonial Belanda.

TRIBUN JATENG/WAHYU SULISTIYAWAN Dua remaja menaiki sepeda kebo tandem di kawasan Kota Lama, Semarang, Jateng, Rabu, (18/9/2013). Dua sepeda karya Komunitas Oase tersebut akan disewakan pada acara Symfoni Kota Lama Sabtu (21/9/2013).
Beberapa bangunan peninggalan belanda sampai saat ini juga masih banyak digunakan untuk perkantoran, resto dan galeri.

Maya, salah satu wisatawan asal Surabaya menyatakan kekagumannya terhadap bangunan di Kota Lama.

"Wow menurutku ini amazing, setelah jalan-jalan menyusuri Kota Lama aku melihat banyak bangunan di sini bagus dan sangat cocok untuk berfoto selfie," ujarnya.

Selain menyuguhkan bangunan yang eksotis Kawasan Kota Lama juga menjajakan aneka kuliner seperti gulai bustaman dan aneka aksesoris yang dijual di Pasar Klitikan.

TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA Memasuki tahun baru 2017 dan libur panjang ratusan wisatawan terlihat memadati kawasan Kota Lama di Semarang, Jawa Tengah, Senin (2/1/2017).
Tentu saja kawasan wisata Kota Lama selalu menghadirkan keunikan tersendiri bagi para pengunjung yang singgah di sana. Sebuah gradasi yang bisa dibilang jarang ada ketika dua generasi disatukan hingga menciptakan perpaduan yang cantik.

"Selain menyuguhkan bangunan yang menawan, Kota Lama menurutku adalah salah satu bangunan yang perlu dirawat dan dilestarikan karena ini adalah bagian sejarah dari identitas Kota Semarang," ujar Bayu, wisatawan asal Yogyakarta. (Tribun Jateng/ Hermawan Handaka)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com