Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hangatnya Racikan Kopi Berpadu Rempah

Kompas.com - 07/01/2017, 19:15 WIB

Menurut Bony, tidak mudah menghidupkan budaya minum kopi di warung. Orang Flores terbiasa menikmati hidangan kopi di rumah. Setiap ada kunjungan, tuan rumah pasti menyajikan kopi, bukan teh ataupun air putih.

Dari situ, Bony melihat ada potensi sekaligus tantangan untuk menghidupkan budaya ngopi sembari kongkow di warung.

Ketika awal kafe dibuka setahun lalu, 80 persen pengunjung adalah wisatawan mancanegara. Baru belakangan ini jumlah pengunjung lokal seimbang dengan turis asing.

Bony, yang puluhan tahun bekerja di usaha perjalanan dan penerbangan di Jakarta, memutuskan pensiun dini untuk kembali ke kampung halamannya di Ruteng tiga tahun lalu. Tekad membuka usaha itu terinspirasi saat ia mampir ke sebuah kafe di Jakarta.

Kafe itu menyajikan beragam jenis kopi Nusantara, salah satunya kopi flores. ”Saya kaget, ternyata kopi flores telah sangat dikenal, bahkan merupakan salah satu menu favorit,” tuturnya. Namun di kafe-kafe di Jakarta, biaya minum kopi sangat mahal.

Ia pun mengutus anaknya, Yuliana Wenty, untuk sekolah barista di Jakarta. Berbekal uang pensiun dini, Bony bersama istri, Sri Lestari (66), dan Yuliana membuka Kafe Mane. Letaknya strategis di tepi Jalan Yos Sudarso, Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai.

Beragam varian

Flores tidak hanya memiliki perkebunan kopi yang luas. Dari dua jenis kopi produksinya, baik arabika maupun robusta, kopi flores menghasilkan beragam varian.

Varietas yang paling populer dalam kopi arabica flores adalah S795. Adapun varietas yang paling langka dan diminati adalah katura kuning (yellow caturra) yang memiliki buah kopi matang berwarna kuning.

Rasa alaminya lebih manis daripada kopi yang buahnya berwarna merah. Varietas yang pernah marak dikembangkan, tetapi belakangan langka adalah juriyah. Kopi ini awalnya tumbuh di wilayah Jawa Barat sebelum dikembangkan di Flores.

Di Kafe Mane sejauh ini memang baru tersedia arabika S795 dan robusta dengan berbagai variannya mulai dari espresso, lanang, dan kopi jahe.

”Dalam waktu dekat, kopi katura kuning dan juriyah akan masuk daftar menu,” kata laki-laki yang pada 2016 membuka cabang di Jalan Komodo Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat. Kafe tersebut dikelola oleh anak perempuannya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com