Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lilin-lilin Imlek dari Teluk Naga

Kompas.com - 30/01/2017, 07:15 WIB

TAK terasa tahun baru Imlek kembali dirayakan, tepatnya pada tanggal 28 Januari kemarin.

Berbagai kesibukan untuk menyambut tahun baru Imlek 2568 sudah mulai terasa sebelumnya, salah satunya produksi lilin.

Di Sumber Karya, salah satu tempat produksi lilin rumahan di Teluk Naga, Tangerang, Banten, sejak awal Desember para pegawai mulai berjibaku dengan bahan pembuat lilin.

KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO Mencetak lilin di Teluk Naga, Tangerang, Banten.
Mereka mencetak lilin dalam berbagai ukuran, mulai dari sebesar jari kelingking hingga sebesar rangkulan dua orang dewasa.

Jika pada bulan-bulan biasa mereka hanya memproduksi 5 ton lilin per bulan, menjelang Imlek kali ini produksi mereka meningkat menjadi 20 ton per bulan untuk memenuhi permintaan yang melonjak.

Selain untuk memenuhi kebutuhan kelenteng di Tangerang, Bekasi, dan Jakarta, lilin buatan Sumber Karya juga dikirim hingga ke Bangka dan Pontianak.

KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO Mengangkut lilin siap kirim.
Harga lilin dihitung per kati. Satu kati setara dengan 0,6 kilogram. Koh Aseng, pemilik Sumber Karya, menjual lilinnya Rp 16.000 per kati.

Selain untuk kebutuhan tahun baru Imlek, lilin yang diproduksi di Teluk Naga ini biasanya juga untuk sembahyang setiap tanggal 1 dan 15, juga untuk sembahyang merayakan ulang tahun dewa. (TOTOK WIJAYANTO)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 29 Januari 2017, di halaman 28 dengan judul "Lilin-lilin Imlek dari Teluk Naga".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com