Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelar Festival Barongsai, Warga Samarinda Padati Buddhist Centre

Kompas.com - 10/02/2017, 10:06 WIB
Kontributor Samarinda, Gusti Nara

Penulis

SAMARINDA, KOMPAS.com - Ribuan warga Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) padati Maha Vihara Sejahtera Maitreya atau yang dikenal Buddhist Centre, Kamis (9/2/2017).

Mereka datang untuk menyaksikan kemeriahan tahun baru Imlek yang digelar oleh komunitas Tionghoa di Kota Samarinda.

Sejumlah barongsai dari berbagai paguyuban dihadirkan di festival yang terbuka untuk umum ini. Atraksi barongsai mampu menyedot animo masyarakat karena atraksi seperti ini jarang dilihat secara langsung.

Menurut Pandita Muda Dharmadi Suryawan, festival barongsai sengaja disuguhkan untuk merayakan tahun baru Imlek dan menyambut perayaan Cap Go Meh.

“Jadi acara ini memang digelar untuk umum, karena masyarakat yang hadir kebanyakan karena ingin mengetahui budaya Tionghoa,” ujarnya.

(BACA: Ini Rute Pawai Lampion dan Tatung Cap Go Meh di Singkawang)

Atraksi barongsai merupakan budaya Tionghoa yang banyak mengundang decak kagum. Bagi pengunjung, festival barongsai bisa dijadikan ajang saling menghargai kebudayaan masing-masing.

Dharmadi memastikan, nantinya perayaan tahun baru Imlek tak hanya menjadi milik warga Tionghoa saja namun sudah menjadi bagian dari masyarakat Indonesia.

“Kita ingin berbagi. Merupakan bentuk silaturahmi dari Buddhist Centre Kaltim kepada masyarakat luas supaya untuk berbagi kebahagiaan dan suka cita. Masyarakat juga bisa merasakan bagaimana suasana peryaan Imlek, khususnya di Kaltim dan Samarinda ini,” jelasnya.

(BACA: Perjalanan Panjang Asal Usul Lontong Cap Go Meh di Nusantara...)

Selain pertunjukan barongsai, ada pula pertunjukan tari naga yang melambangkan martabat yang tinggi.

Sebagai kenang-kenangan, hewan mitologi Tionghoa itu merelakan janggutnya dibagi-bagi kepada pengunjung yang datang. Janggut naga tersebut dijadikan simbol kekuatan untuk mengusir keburukan di tahun yang lama.

Di akhir acara, pengunjung disuguhkan kehadiran Cai Shen atau Dewa Rezeki yang turun dari altar patung Buddha. Kehadiran Dewa Rezeki ke tengah pengunjung disimbolkan agar di tahun ayam emas masyarakat Indonesia dilancarkan meraih rezeki.

Dewa Rezeki juga membagikan permen dan cokelat. Pengunjung dari berbagai kalangan berebut mendapatkan pemberian rezeki hingga ikut menikmati kemeriahan tahun baru Imlek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com