Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Manis B737-200 di Indonesia

Kompas.com - 16/02/2017, 12:08 WIB

“Harga pesawat ini jadi lebih murah karena banyak yang tidak dioperasionalkan. Padahal maskapai Indonesia butuh banyak pesawat. Jadilah kita mengimpor pesawat itu,” ujar Direktur Komersial Sriwijaya Air Toto Nursatyo.

Oleh maskapai Indonesia, pesawat ini dipakai jembatan untuk menuju era baru. Yaitu era jetisasi menggantikan pesawat propeler.

Menurut Toto, waktu itu pesawat ini masih cocok digunakan di Indonesia. Karena mampu terbang rendah dan mendarat di landasan yang pendek.

Seiring waktu, pelopor jetisasi itu pun harus memasuki purnabakti. Dan masyarakat Indonesia harusnya melepasnya dengan ucapan terima kasih. (Angkasa/Gatot R/Remigius S) 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com