Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desaku Menanti Jadi Kampung Wisata Topeng di Malang

Kompas.com - 16/02/2017, 16:02 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Malang terus mengembangkan Kampung Desaku Menanti di Dusun Baran, Kecamatan Kedung Kandang.

Kampung yang menjadi tempat penampungan gelandangan dan pengemis itu disulap menjadi Kampung Wisata Topeng Malangan.

Ada 100 topeng yang dipajang di sekitaran kampung tersebut. Dari banyaknya topeng itu, dua topeng dipajang dengan ukuran yang sangat besar.

Kepala Dinas Sosial Kota Malang, Sri Wahyuningtyas mengatakan, Kampung Wisata Topeng Malangan itu dibentuk sebagai upaya untuk mengubah pola pikir 38 kepala keluarga yang menghuni kampung tersebut.

(BACA: Awal Tahun 2017, Kota Malang Targetkan Jadi Destinasi Wisata Halal)

Menurut Sri, dengan banyaknya wisatawan yang berkunjung ke kampung tersebut, warga di Kampung Desaku Menanti bisa memanfaatkannya dengan berjualan.

"Untuk mengubah pola pikir para warga Desaku Menanti. Biar bisa mendongkrak perekonomian mereka," kata Sri saat meresmikan Kampung Wisata Topeng Malangan, Selasa (14/2/2017).

Sementara itu, Topeng Malangan dipilih menjadi ikon wisata di kampung tersebut karena Malang terkenal dengan kerajinan Topeng Malangan. "Semua orang tahu, kalau orang ke Malang pasti Topeng Malangan," katanya.

Wali Kota Malang, M Anton mengatakan, kampung wisata itu untuk memberdayakan warga yang ada di Desaku Menanti. "Bagaimana mereka ini bisa diberdayakan melalui kegiatan - kegiatan yang telah dilakukan," jelasnya.

Selain itu, ia ingin mengubah persepsi kebanyakan orang tentang Desaku Menanti. Ia berharap, Desaku Menanti juga dikunjungi oleh banyak orang.

"Kita berharap ada satu image kepada masyarakat bahwa desaku menanti layak dikunjungi sebagai Desa Wisata Topeng Malangan," kata Anton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com