Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Festival Budaya Turut Memeriahkan Sidang Sinode XVII di Raja Ampat

Kompas.com - 12/03/2017, 07:46 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

WAISAI, KOMPAS.com - Dentuman suara tambur memecah kesunyian pusat kota Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, atau tepatnya di kawasan Waisai, Jumat (10/3/2017) siang.

Sumber suara berasal dari ribuan peserta Festival Budaya Raja Ampat yang digelar sebagai pembuka rangkaian kegiatan Sidang Sinode XVII. Festival budaya itu memperlihatkan kemajemukan etnis yang tinggal di Wiasai.

Tak hanya warga pribumi, acara itu melibatkan masyarakat pendatang seperti warga asal Makassar, Manado, hingga Malang.

Tiap etnis menampilkan budaya khasnya masing-masing. Arak-arakan dimulai dari Lapangan Sepak Bola Waisai hingga ke Gereja Alfa Omega yang berjarak sekitar tiga kilometer.

(BACA: Raja Ampat Gelar Sidang Sinode dan Festival Budaya)

Warga pun berkumpul di jalan arteri Waisai untuk menyaksikan festival tersebut. Orang tua, muda, hingga pelajar sekolah dasar larut dalam kegiatan budaya tersebut. Seluruh warga tampak antusias menjalankan tiap peran.

Bupati Raja Ampat Abdul Faris Umlati menuturkan, kirab budaya tersebut merupakan rangkaian kegiatan Sidang Sinode 2017 di mana Raja Ampat sebagai tuan rumah.

(BACA: Raja Ampat Menanti Jadi Tuan di Laut Sendiri)

"Pemda mendukung acara itu sendiri terutama karnaval yang melibatkan semua etnis dan agama yang bermukim di Kabupaten Raja Ampat khususnya di Waisai sebagai pusat daerah. Kita akan lakukan pembukaan sidang besok (Sabtu)," kata Abdul.

KOMPAS. com/DENDI RAMDHANI Warga asal Malang saat memainkan tarian Kuda Lumping dalam kirab budaya di Raja Ampat, di Papua Barat, Jumat (10/3/2017).
Kendati Sidang Sinode merupakan kegiatan gerejawi, namun warga Muslim turut terlibat berpartisipasi.

Abdul menjelaskan, hal itu merupakan bentuk promosi terhadap dunia tentang keharmonisan agama dan etnis yang tinggal di Raja Ampat.

"Sidang ini satu pentas acara musyawarah religi yang dilakukan GKI namun karena kebetulan kita sebagai tuan rumah, sebagai kabupaten pariwisata, pemerintah daerah mensinergikan dengan panitia sebagai ajang promosi yang melibatkan partisipasi masyarakat," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com