MAKASSAR, KOMPAS - Dinas Pariwisata Sulawesi Selatan menggenjot pengembangan sepuluh destinasi dan obyek wisata baru pada tahun ini.
Sejumlah infrastruktur pendukung juga dibenahi untuk kemudahan berwisata. Pengembangan tersebut diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan dan memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat setempat.
”Ada destinasi yang betul-betul baru, tetapi ada juga destinasi lama tetapi memiliki obyek-obyek wisata baru. Pengembangan ini akan dilakukan lintas daerah dengan membuat paket-paket wisata,” kata Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Selatan (Sulsel) Musaffar Syah di Makassar, Sulsel, Rabu (15/3/2017).
(BACA: Menjual Awan di Lolai)
Kesepuluh destinasi ataupun obyek wisata ini adalah Lolai di Tana Toraja, Pulau Cambang-Cambang di Pangkajene Kepulauan (Pangkep), Kolam Bidadari di Barru, Pantai Marina di Bantaeng, dan kawasan Geopark Maros-Pangkep di antaranya Rammang-Rammang.
Ada juga kawasan Pantai Bira di Bulukumba, wisata bawah laut Takabonerate di Kepulauan Selayar, Pantai Liukang di Takalar, Pulau Samalona di Makassar, dan Air Terjun Karangan di Jeneponto.
Tahun lalu, target kunjungan wisatawan Nusantara ke Sulsel mencapai 5 juta orang, tetapi realitasnya mencapai lebih dari 8 juta orang.
(BACA: Di Tana Toraja, Batang Pohon Pisang Pun Jadi Menu Santapan Lezat)
Adapun kunjungan wisatawan mancanegara mencapai lebih dari 200.000 orang, lebih tinggi dari target 150.000 orang.
Tahun ini, dinas pariwisata menargetkan kunjungan wisatawan Nusantara mencapai 6 juta dan wisatawan mancanegara 220.000 orang.
Meski demikian, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo menambahkan, kehadiran destinasi wisata baru harus memberikan dampak ekonomi langsung kepada masyarakat.
Kawasan Lolai, misalnya, kini membuat pariwisata di Tana Toraja bergairah. Warga Lolai bahkan sudah mengambil bagian untuk menghidupkan ekonomi di perdesaan.
Di Jeneponto, Air Terjun Karangan juga mulai ramai dikunjungi wisatawan.