HENAN, KOMPAS.com - Restoran Wonderful Indonesia hadir di Luoyang, Provinsi Henan, China. Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata, I Gde Pitana meresmikan restoran yang berada lantai 25 Hotel Peony Plaza Itu, Sabtu (1/4/2017).
I Gde Pitana sekaligus memaparkan 10 destinasi prioritas yang disebut '10 Bali Baru', target pencapaian serta informasi bebas visa bagi wisatawan China yang akan berkunjung ke Indonesia.
"Kami yakin restoran ini bisa berkembang pesat, sekaligus mempromosikan Wonderful Indonesia melalui kuliner," kata Pitana dalam siaran pers Kemenpar kepada KompasTravel, Minggu (2/4/2017).
(BACA: Restoran Indonesia Bakal Dibuka di Kota Tua Henan, China)
Dalam acara yang diliput 12 media China itu hadir Kepala Dinas Pariwisata Sumatera Selatan Irene Camelyn Sinaga yang juga mempromosikan tarian Sriwijaya Sumatera Selatan di China.
Dia memboyong 3 putri Sriwijaya asal kota Palembang yakni Cindy Nathania Salim, Kartini Lanasari dan Nur Wulan Puspanegara untuk membawakan tarian Gending Sriwijaya dengan kustom yang menarik.
Beberapa pertunjukan kesenian Indonesia terdiri dari tarian burung Garuda yang dibawakan oleh dua seniman berasal dari kota Malang, Yoseph Agus Kristian dan Ajik Rachmad Suhendar.
Penyanyi dan penulis lagu Suryani membawakan 2 buah lagu Mandarin yang tidak asing lagi bagi warga China yang menceritakan indahnya alam Pulau Bali.
(BACA: Inilah 6 Rahasia Restoran China)
Setelah selesai pertunjukan pentas kesenian di lobby Louyang Peony Plaza Hotel, acara dilanjutkan dengan peresmian dengan pengguntingan pita oleh I Gde Pitana yang didampingi Irene Camelyn Sinaga, Wei Dong selaku pemilik hotel dan Madam Wen, General Manager Louyang Peony Plaza Hotel.
Pelaksanaan gunting pita dilaksanakan pada pukul 16.18 waktu setempat yang ditutup dengan pemakaian ikat kepala khas Bali yakni Udeng oleh Gde Pitana kepada Wei Dong.
Itu semacam ucapan terima kasih dan ungkapan sebagai simbolik masuknya Louyang Peony Plaza Hotel ke dalam keluarga besar Wonderful Indonesia.
Gde Pitana juga menyerahkan cenderamata berupa miniatur Candi Borobudur terbuat dari perak kepada Wei Dong.