Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takat Segele, Pulau Supermini di Moyo

Kompas.com - 07/04/2017, 07:12 WIB

"DARATAN" yang tidak tertutup air laut, Selasa (28/3/2017) sekitar pukul 15.00 Wita, hanya sekitar 6 meter dengan lebar di bagian tengah sekitar 2 meter. Bentuknya tidak persegi panjang, tetapi lonjong.

Secuil daratan itu dikenal sebagai Takat Segele, pesona wisata lain di kawasan perairan laut Pulau Moyo, Kecamatan Labuhan Badas, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.

Perairan di sekitar daratan kecil-mungil itu sangat jernih sehingga bagian dalam ”pulau” supermini tampak jelas. Di luar bagian yang kasatmata karena air sangat jernih adalah perairan dalam, seperti juga perairan di kawasan itu.

Karang-karang bercabang di sekeliling daratan mini yang masuk dalam genus Acropora tumbuh cukup subur. Di Takat Segele, tanpa perlu kacamata renang, ikan-ikan kecil berwarna-warni yang bergerak lincah terlihat jelas.

(BACA: Pulau Moyo, Ironi di Surga Dunia)

Saat berdiri di bagian tengah kawasan itu, lalu memandang ke arah barat, hanya ada hamparan laut lepas.

Sementara di sisi timur, kawasan hutan konservasi Taman Buru Pulau Moyo terlihat hijau dan masih lebat, serupa dengan daratan Sumbawa di sebelah selatan dan Pulau Medang di utara. Jika mendongak ke atas, langit biru melengkapi pesona kawasan itu.

Takat Segele berarti gundukan kerikil karang. Pulau supermini itu seperti pulau gosong yang ditemui di tempat-tempat lain di Indonesia, seperti Kepulauan Seribu di Jakarta atau Karimunjawa di Jawa Tengah, dan biasanya terbentuk oleh endapan pecahan karang, koral, dan hewan laut lain.

(BACA: Mau ke Komodo, Lewat Sumbawa Saja)

Menurut Ikhsan Adi Maulana (35), anak buah kapal cepat (speedboat) Bintang Moyo, kapal sewaan yang melayani penyeberangan ke Pulau Moyo, gundukan kerikil karang itu merupakan sisa-sisa pengeboman ikan di perairan laut Pulau Moyo, sekitar tahun 1995 silam.

”Karang-karang yang mati akibat pengeboman dihantam arus dari berbagai arah, kemudian berkumpul di tengah. Tetapi, saat ini, di sekitar Takat Segele tidak semua karang mati. Masih banyak juga karang yang hidup,” kata Ikhsan.

Takat Segele terletak sekitar 3 kilometer dari Labuhan Haji, desa yang menjadi salah satu tempat berlabuhnya kapal penyeberangan di Pulau Moyo.

(BACA: Moyo Tak Cuma Menawarkan Pantai, Ada Air Terjun)

Saat air pasang, terutama pada sore hari, Takat Segele hanya terlihat bagian ujungnya, seperti pada Selasa petang itu. Saat air surut akan terlihat gundukan setinggi 2 meter.

Berbagai kegiatan bisa dilakukan wisatawan di Takat Segele yang luasnya sekitar 1 hektar, seperti berenang, selam permukaan (snorkeling), dan menyelam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com