Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selayar Tunggu Kehadiran Investor

Kompas.com - 07/04/2017, 15:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS — Potensi pariwisata di Kabupaten Kepulauan Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan, belum disentuh untuk dikembangkan.

Padahal, kabupaten di selatan Pulau Sulawesi ini memiliki daya tarik wisata bahari yang sangat besar. Setidaknya ada 80 titik yang bisa digunakan untuk kegiatan menyelam dan snorkeling.

”Kami sangat menanti kehadiran investor untuk mengembangkan wilayah kami. Kami akan membuat banyak kegiatan agar banyak orang datang ke Selayar,” kata Bupati Kepulauan Selayar Muh Basli Ali dalam acara temu investor yang diselenggarakan Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) di Jakarta, Senin (3/4/2017).

Menurut Basli, Kepulauan Selayar mempunyai 22 pulau yang layak dikembangkan menjadi destinasi wisata bahari. Namun, hingga kini fasilitas pendukung, seperti hotel dan infrastruktur lain masih sangat minim.

(BACA: Ke Taka Bonerate? Ini Rekomendasi Titik-titik Penyelaman)

Saat ini Kepulauan Selayar sudah bisa dicapai menggunakan pesawat maskapai Wings Air dari Makassar, Sulawesi Selatan.

”Sebelumnya Wings Air terbang ke Selayar tiga kali dalam seminggu. Sekarang setiap hari sudah ada jadwal. Bahkan, maskapai Garuda Indonesia juga sudah menyatakan akan terbang ke Selayar,” kata Basli.

Saat ini landasan di Bandara Haji Aroeppala memiliki panjang 1.950 meter dengan lebar 23 meter. Landasan ini bisa didarati pesawat ATR 72-600.

”Kami sedang menyiapkan pembangunan terminal dengan kapasitas 400 orang. Kami berharap dalam waktu dekat juga dibuka penerbangan dari Bali sehingga lebih banyak lagi wisatawan yang datang,” katanya.

Tahun lalu, sebanyak 8.000 wisatawan datang ke Kepulauan Selayar. Jumlah ini melampaui target yang sebanyak 5.000 orang.

Asri/TN Taka Bonerate Hiu-hiu kecil di pinggir pantai Pulau Tinabo yang terletak di Taman Nasional Taka Bonerate, Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.
”Tahun ini kami menargetkan 8.000 orang. Namun, karena tahun lalu ternyata sudah mencapai 8.000 orang, jadi kami naikkan lagi target tahun ini menjadi 10.000. Kami juga berencana menggelar banyak acara yang bisa menarik wisatawan untuk datang,” kata Basli.

Sementara itu, Ketua Umum DPP GIPI Didien Junaedy mengatakan, pemasaran wisata bahari juga dilakukan daerah lain. Oleh karena itu, sebaiknya pemasaran wisata bahari dilakukan secara bersama-sama menjadi satu kesatuan.

”Kita buat marine tourist belt. Jadi, kita tawarkan kepada para turis untuk masuk dari Manado, lalu ke Wakatobi, Selayar, Bali, Lombok, Labuan Bajo, hingga ke Raja Ampat. Dengan kesatuan seperti ini, akan lebih menarik bagi turis. Tinggal maskapai penerbangan mengambil peran dalam membangun konektivitas,” kata Didien.

Untuk mengembangkan destinasi juga diperlukan komitmen pemerintah daerah. ”Yang menjadi motor adalah pemda karena dia yang tahu potensi yang ada di daerahnya,” ujar Didien. (ARN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com