Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumber Pitu, Air Terjun Andalan Malang

Kompas.com - 11/04/2017, 19:01 WIB

KABUPATEN Malang, Jawa Timur, mempunyai sekitar 30 air terjun, yang di dalam istilah setempat disebut coban. Salah satu coban, yang lokasinya tersembunyi di lereng sisi barat Gunung Semeru, tetapi dapat menjadi andalan pariwisata Kabupaten Malang, adalah Sumber Pitu.

Jarum jam baru menunjuk pukul 10.45, tetapi mendung telah menggelayut di atas Desa Duwet Krajan, Kecamatan Tumpang, di Malang timur.

Lelah kaki setelah menyusuri jalan kecil menurun sejauh sekitar 1 kilometer, yang membelah lahan warga, langsung terbayar begitu menjumpai mata air kecil yang mengucur di ujung bilah bambu.

Sebuah papan kecil bercat kuning dengan tulisan Sumber Air Sugeng Rawuh, yang dibuat oleh mahasiswa salah satu kampus di Malang saat melakukan kuliah kerja nyata di tahun 2015, tertancap di dekatnya.

(BACA: Air Terjun Tumpak Sewu di Lumajang, Niagara-nya Indonesia)

Sesuai namanya, 'Sugeng Rawuh' dalam bahasa Jawa berarti 'selamat datang' sehingga mata air itu seolah menjadi penanda bahwa pengunjung telah memasuki area yang dituju. Sementara itu, gemuruh air terjun di dasar lembah terdengar kian jelas.

Setelah mengamati mata air kecil itu, langkah kaki kembali diayunkan. Setelah melewati gapura bambu dan tikungan kecil, baru terlihat air terjun setinggi 30-40 meter di salah satu tebing. Hasrat ingin segera merasakan dinginnya air langsung membuncah.

Setelah akhirnya merasakan segarnya air terjun, timbul keinginan menjelajah lebih jauh untuk melihat apa saja yang ada di tempat itu termasuk mencari sumber air yang lain.

Hal itu mengingat nama Sumber Pitu (tujuh sumber) artinya ada tujuh sumber air di tempat itu.

(BACA: Diburu Wisatawan, Air Terjun Banyunibo di Gunungkidul)

Kaki pun tergerak melangkah menyusuri sebuah titian bambu antara batu-batu vulkanik di badan sungai. Ternyata, benar saja. Di balik sebuah bukit kecil yang berhiaskan beberapa warung bambu terdapat sejumlah mata air yang memancar dari sela-sela tebing.

Seperti air terjun utama, kondisi air yang memancar dari sela-sela tebing itu dingin dan jernih.

Harus diakui, debit air di Sumber Pitu terbilang deras. Ini bila dibandingkan dengan sumber air lain, yang pernah Kompas sambangi, seperti di Sumber Brantas, Desa Sumberbrantas, Kecamatan Bumiaji, Batu, yang airnya melintasi belasan kabupaten di Jawa Timur.

Tak mengherankan jika air yang keluar dari beberapa sumber itu langsung masuk ke bak penampungan milik perusahaan air minum daerah. Adapun sebagian air tetap dibiarkan mengalir ke hilir.

”Air terjunnya keren. Hampir sama dengan Cuban Rondo (Pujon) meski di Cuban Rondo embusan anginnya lebih kencang,” kata Septian (25), warga Pakis, Kabupaten Malang, yang baru pertama kali datang ke Sumber Pitu.

Septian yang datang bersama empat temannya ingin membuktikan keindahan Sumber Pitu.

Selama ini, ia hanya mendapatkan gambaran mengenai Sumber Pitu dari media sosial. Meski Septian mengakui keindahan Sumber Pitu, dirinya menyarankan peningkatan kualitas jalan dari kampung menuju Sumber Pitu.

Apalagi, sekitar 25 persen akses jalan masih berupa tanah dan belum diperkeras menggunakan semen sehingga becek saat hujan turun.

Kesan serupa diungkapkan Irfan Mauludin (16), salah satu warga Kota Malang. Irfan datang ke lokasi bersama kawannya, Rifki Atala (16), dengan mengendarai sepeda gunung. Keduanya berangkat pukul 07.00 dan baru sampai di lokasi sekitar pukul 10.00.

”Pemandangannya bagus, masih alami. Kita tidak saja bisa melihat suasana alam, tetapi juga aktivitas warga di lahan. Tapi, jalan masuk perlu diperbaiki,” kata siswa salah satu SMK di Kota Malang itu.

Irfan, yang baru kali pertama datang ke Sumber Pitu, menilai, suasana air terjun itu mirip Coban Jahe di Desa Pandansari Lor, Kecamatan Jabung.

Lokasi Sumber Pitu juga sangat strategis dalam jalur wisata andalan di Kabupaten Malang. Lokasinya tidak jauh dari akses jalan dari Tumpang menuju Gunung Bromo dan Semeru.

Tidak jauh di sebelah barat juga terdapat Candi Jago.

Dikelola warga

Kajat (29), warga Duwet Krajan, mengatakan, sejauh ini Sumber Pitu dikelola masyarakat setempat.

”Yang membuat gapura masuk dari bambu dan jembatan bambu juga masyarakat. Di dekat air terjun ada tempat penitipan kendaraan yang juga dikelola masyarakat,” ujarnya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang Made Arya Wedhantara mengatakan, Sumber Pitu memang dikelola masyarakat.

Pemerintah daerah hanya membantu akses jalan dan promosi. Hal itu tidak hanya diterapkan pada Sumber Pitu, tetapi juga pada obyek wisata lain.

”Memang sudah kebijakan pemerintah daerah bahwa semua obyek wisata melibatkan masyarakat sebagai pengelola, baik itu desa maupun kecamatan. Ada juga yang dikelola Perhutani,” katanya.

Kabupaten Malang, kata Made, sangat kaya akan obyek wisata alam. Untuk promosi, pemda telah membukukan obyek-obyek wisata air terjun yang ada. (DEFRI WERDIONO)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 7 April 2017 di halaman 23 dengan judul "Sumber Pitu, Air Terjun Andalan Malang".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com