Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus "Wonderful Indonesia" Mondar-mandir di Paris

Kompas.com - 12/04/2017, 08:10 WIB

PARIS, KOMPAS.com – Setelah sukses menyebarkan branding Wonderful Indonesia di 20 bus city tour pada Piala Eropa (EURO) 2016, Selasa (11/4/2017), country branding pariwisata Indonesia itu kembali ditampilkan pada 8 bus Opentour di Paris, Perancis. Promosinya digelar 11 April hingga 9 Mei 2017.

"Ini adalah kegiatan branding yang bermain di bus di Paris," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam siaran persnya di Jakarta.

Menurut Arief, Paris itu kota dengan jumlah wisatawan terbesar. Diluncurkan bulan April untuk menyongsong liburan pertengahan tahun.

(BACA: Bus Wonderful Indonesia Sedot Perhatian Warga Berlin)

Menpar menyadari biaya promosi Wonderful Indonesia sangat terbatas. Karena itu harus menggunakan banyak cara agar branding yang sudah berada di posisi 47 dunia itu tidak melorot.

"Sesungguhnya berat, karena brand itu harus di-maintain, dan dinaikkan value-nya. Tentu, untuk itu perlu budget," katanya.

Menyiasati budget, Menpar Arief mencari momentum dan memilih media promosi yang pas. Bus, trem, kereta, taksi, transportasi publik ternyata lebih efektif, lebih viral, dan mewarnai media sosial.

ARSIP KEMENPAR Bus yang dibungkus branding Wonderful Indonesia mondar-mandir di jalan-jalan protokol Kota Paris, Perancis, Selasa (11/4/2017). Nuansanya mirip saat sepak bola Piala Dunia 2016 lalu. Promosi ini digelar 11 April hingga 9 Mei 2017.
Menurut Menpar promosi tidak boleh berhenti meski jumlah wisatawan asing ke Indonesia terus meningkat. Alhasil, Perancis pun dilirik. Bus yang dibungkus branding Wonderful Indonesia kembali mondar-mandir di Perancis. Nuansanya mirip saat sepak bola Piala Dunia 2016 lalu.

Dengan desain bertema selancar, Danau Toba dengan rumah tradisional Batak, anak-anak Indonesia dengan pakaian tradisional dari berbagai daerah, diving kelas dunia, Pulau Komodo, gadis Bali dan Candi Borobudur, bus-bus itu menjadi pemandangan unik di tengah kepadatan di Kota Paris.

(BACA: Usai ke Raja Ampat, Ini Penuturan Perempuan Perancis...)

Alasan memilih Perancis, jawaban Menpar karena di Perancis Wonderful Indonesia sedang nge-hits.

"Lagi banyak dibicarakan publik. Lagi jadi perhatian di acara TV di sana. Lagi naik peringkat, mengalahkan Thailand dalam persentase jumlah outbound Perancis ke Indonesia," katanya.

Tahun lalu, kunjungan wisman Perancis ke Indonesia meningkat 19,8 persen dibandingkan dengan 2015. Dari 209.466 orang naik menjadi 250.921 orang. Angka ini melebihi target yang ditetapkan Kementerian Pariwisata yang membidik 250.000 orang di 2016.

"Dengan promosi gencar seperti ini, saya yakin di 2017 Indonesia bisa meningkatkan angka kunjungan wisman Perancis menjadi 330.000 orang. Sekarang orang Perancis sudah makin mengenal Indonesia,” kata Eka Moncarre, Visit Indonesia Tourism Officer (VITO) Kemenpar di Paris, Perancis.

ARSIP KEMENPAR Bus yang dibungkus branding Wonderful Indonesia mondar-mandir di jalan-jalan protokol Kota Paris, Perancis, Selasa (11/4/2017). Nuansanya mirip saat sepak bola Piala Dunia 2016 lalu. Promosi ini digelar 11 April hingga 9 Mei 2017.
Eka mengaku optimistis dengan target tersebut. "Selain sedang nge-hits, masyarakat Paris rata-rata technology minded. Hobinya tak jauh dari narsis. Mayoritas sudah digital lifetyle," sambungnya.

Branding bus-bus di Paris itu, lanjut Eka, akan memberi umpan kepada masyarakat Perancis untuk bahan bermain di medsos.

"Sangat efektif. Wonderful Indonesia jadi makin dibicarakan publik di dunia nyata dan dunia maya. Yang hobi narsis malah bisa dijadikan ‘senjata’ untuk posting dan menjadi viral di digital," tambah Eka. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com