Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mongolia, Apa Menariknya bagi Orang Indonesia?

Kompas.com - 24/04/2017, 17:04 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

TANJUNG LESUNG, KOMPAS.com - Negara Mongolia mungkin sangat tidak familiar di telinga wisatawan Indonesia. Padahal negara mungil ini berada di Asia Timur, kawasan yang sama dengan Jepang dan Korea.

Mongolia dihimpit oleh dua negara besar, yakni Rusia dan China. Meski begitu, Mongolia punya keterikatan sejarah yang cukup kuat dengan Indonesia.

Sekitar tahun 1200 bangsa Mongol di bawah komando Kubilai Khan menyerang Pulau Jawa. Hasilnya adalah runtuhnya Kerajaan Kediri dan munculnya Kerajaan Majapahit.

Kini, dengan wilayah hanya 1,5 juta km2, Mongolia menarik cukup banyak wisatawan. Dari sekitar 30.000 turis yang berkunjung ke Mongolia pada 2016, sebanyak 460 turis berasal dari Indonesia.

"Tahun lalu ada 460 wisatawan Indonesia, mulai dari turis, dosen, dan sebagainya," tutur Duta Besar Mongolia untuk Indonesia, Shagdar Battsetseg saat konferensi pers usai pembukaan Mongolian Cultural Center (MCC) di Tanjung Lesung, Banten, Minggu (23/4/2017).

(BACA: Turis Indonesia ke Uzbekistan dan Mongolia Semakin Mudah)

Shagdar melanjutkan, semua turis termasuk yang asal Indonesia menyambangi Mongolia karena ingin mencoba hidup secara nomaden.

"Mereka (turis asing) datang ke Mongolia karena ingin mencoba gaya hidup yang unik, nomaden. Tinggal di ger (tenda) dan malam hari disuguhi pemandangan milky way yang terbaik di dunia," paparnya.

KOMPAS.COM/SRI ANINDIATI NURSASTRI Pusat Kebudayaan Mongolia resmi dibuka di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, Provinsi Banten, Minggu (23/4/2017).
Mayoritas turis asing yang menyambangi Mongolia berasal dari Australia, Eropa, Jepang dan Korea. Shagdar menjelaskan bahwa tinggal nomaden ala suku asli Mongolia tidaklah mahal.

"Orang Eropa jika menginap di ger bisa sampai satu atau dua bulan. Tidak, tidak mahal sama sekali," tambahnya.

Untuk orang Indonesia, waktu terbaik mengunjungi Mongolia adalah pada musim panas yakni antara Mei-Juli. Pada musim semi (Februari-April) suhu juga cukup bersahabat.

"Namun musim gugur apalagi dingin, itu sebaiknya dihindari. Ulaanbaatar adalah salah satu ibu kota negara terdingin di dunia. Suhunya bisa mencapai -36 derajat Celcius saat musim dingin," tutup Shagdar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com