Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Festival 18 Kebudayaan Daerah Digelar di Salatiga

Kompas.com - 26/04/2017, 20:15 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

 

SALATIGA, KOMPAS.com - Suasana lapangan basket Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Selasa (25/4/2017), lain dari biasanya. Nuansa etnik dari berbagai daerah di Indonesia begitu kental. Mulai dari miniatur rumah adat, suvenir dan pernak-pernik, hingga penjaga booth yang mengenakan pakaian adat masing-masing daerah.

Tiap etnis juga menyuguhkan makanan khas daerah di stan-stan berukuran 3x4 meter di pinggir lapangan tersebut, sehingga suasananya benar-benar serasa di kampung halaman.

Ada 18 kebudayaan daerah yang dihadirkan oleh mahasiswa UKSW melalui masing-masing perwakilan etnis dalam ajang bertajuk Indonesian International Culture Festival (IICF) 2017. Kegiatan IICF sendiri telah dibuka dengan Pawai Budaya pada Sabtu (22/4/2017) dan berlanjut dengan agenda Kampung Budaya, Culture Festival, serta Food Festival.

Melalui Food Festival, setiap pengunjung diajak untuk memanjakan lidah dengan mencoba beragam kuliner khas Indonesia yang disajikan. Sejak pertama kali stand Food Festival dibuka, semua stan langsung diserbu oleh pengunjung. Dari ujung Sumatera yang diwakili oleh etnis Batak Karo, tersaji makanan khas seperti Tasak Telu yaitu olahan ayam dan daun ubi yang dimasak dengan aneka rempah.

BACA: Salatiga Jadi Indonesia Mini di Indonesian International Culture Festival

Ada juga Cipera, olahan berbahan dasar jamur dan tepung jagung berbentuk bubur. Tak mau kalah, perwakilan etnis Papua yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Papua dan Papua Barat (HMPPAR) menyuguhkan Papeda yang sagunya dikirim khusus dari Papua dengan sayur kuah ikan Kaulina yang beli di Semarang.

Selain Papeda, pengunjung juga dapat menikmati legitnya Kue Lontar yang dibuat dari bahan dasar susu, telur, dan minyak Pala asli Papua. Tidak hanya perwakilan etnis dari Indonesia, mahasiswa asal Timor Leste, Filipina serta Meksiko juga turut berpartisipasi dalam even tahunan ini.

Filia, mahasiswi asal Timor Leste yang saat ini tengah mengambil kuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi (FISKOM) UKSW mengungkapkan bahwa ia dan rekan-rekan menyuguhkan Tukir yang hanya dapat dijumpai dalam pesta adat warga Timor Leste.

Tukir adalah makanan berbahan dasar ayam yang diolah dengan campuran rempah dan dibakar dalam bambu. Ia menjelaskan bahwa Tukir disajikan dengan nasi bakar yang juga dimasak atau dibakar dalam bambu saat masih berupa beras.

"Tukir dan nasi bakar sangat nikmat jika dimakan dengan sambal budu, hampir seperti sambal dabu-dabu milik Indonesia tapi kami tidak pakai jeruk," kata Filia.

Arsip Humas UKSW Pengunjung nampak tengah menikmati sajian kuliner khas Maluku Utara yang ditampilkan dalam acara Food Festival IICF UKSW 2017

Selain makanan dari Batak Karo dan Papua, dipamerkan juga beragam masakan lain dari 16 etnis lainnya yang tergabung dalam Ikmapos (Poso), Ikmasja (Jawa), Perwasus (Sumba), Porodisa (Talaud), Toraja, Pinaesaan (Minahasa), Batak Simalungun, HIPMMA (Maluku), IKMASTI (Mahasiswa Timur), Alor, KEMAMORA (Halmahera), K’MPLANG (Lampung), PAMPAKAT (Kalimantan Tengah), PERKKASA (Kalimantan), Nias, dan Batak Toba.

Beberapa tamu istimewa yang berada dalam antrean stan Food Festival ini adalah Kapolres Salatiga, AKBP Happy Perdana Yudianto, Komandan Kodim 0714/Salatiga Letkol Asjur Bahasoan, Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Salatiga Sri Wityowati yang didampingi Rektor UKSW Prof John A Titaley.

Saat dimintai tanggapannya mengenai kegiatan, Dandim 0714/Salatiga Letkol Asjur Bahasoan mengaku sangat terkesan dengan gelaran IICF 2017. Kegiatan ini dinilai sangat positif dan bisa menjadi ajang mengasah kreativitas para mahasiswa.

"Selama bertugas di berbagai kota di Indonesia saya belum pernah menemui kegiatan seperti ini, sesuai dengan tema yang diangkat acara ini menampilkan keanekaragaman yang menyatukan," tutur Letkol Asjur.

BACA: Bubur Ayam Salatiga, Murah Meriah, Rasanya Nikmat dan Nendang...

Pada kesempatan ini Asjur mencicipi makanan khas Maluku yaitu Papeda yang disajikan dengan ikan masak kuah kuning dan daun singkong. Kepada mahasiswa dirinya berpesan untuk terus menanamkan wawasan kebangsaan sehingga perbedaan tidak memecah belah tapi justru menjadikan satu.

Mengusung Tema "Panggil Aku Indonesia", kegiatan ini masih akan berlanjut esok dengan agenda Culture Festival dan ditutup dengan Closing Ceremony pada Kamis (27/4) mulai pukul 18.00 di lokasi yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com