GUNUNG Kidul yang dilalui Laut Selatan memiliki banyak pantai indah. Tak sekadar pemandangan elok memikat, tetapi juga sensasi guncangan ombak Laut Selatan yang begitu kuat, nyaris merontokkan jantung.
Para penyuka uji ketegangan bisa memacu adrenalin di sini. Jangan lewatkan!
Salah satu pantai cantik yang ada di Gunung Kidul adalah Pantai Baron. Keberadaannya sudah dikenal cukup lama, tetapi pesonanya tak pernah berhenti membetot perhatian pengunjung.
Terbukti, hingga kini, keindahan di Pantai Baron masih terus berdenyut, mengundang wisatawan terus berdatangan.
Tak sekadar menyajikan pemandangan elok, Pantai Baron menyuguhkan sensasi yang memacu adrenalin. Sensasi itu hanya bisa dinikmati dengan perahu yang sengaja dibawa ke tengah laut untuk menikmati kedahsyatan ombak Laut Selatan.
(BACA: Senja nan Eksotis di Pantai Pok Tunggal, Gunungkidul)
Di Pantai Baron, perahu-perahu itu telah berjajar di bibir pantai, siap membawa penumpang menyusuri pantai-pantai indah yang ada di Gunung Kidul. Biayanya cukup terjangkau, Rp 25.000 per orang sekali jalan di sekitar kawasan Pantai Baron dan Pantai Kukup.
Apabila tertarik ke Pantai Sepanjang atau Pantai Indrayanti, tarifnya beda lagi. Satu perahu bisa memuat hingga 15 orang, tergantung ukuran perahu.
Pengunjung tak perlu khawatir karena setiap perahu dilengkapi baju pelampung. Para penumpang pun diwajibkan mengenakan baju pelampung tersebut sesuai standar keamanan saat berada di laut.
(BACA: Kedung Kandang, Air Terjun Tersembunyi di Gunungkidul)
Para ”nakhoda” yang membawa perahu ke laut juga orang-orang yang telah berpengalaman menunggangi ombak Laut Selatan. Mereka adalah nelayan-nelayan yang kala ombak tak tinggi dan cuaca memungkinkan berlayar mencari ikan.
Mereka hafal di mana titik-titik yang bisa dilewati dan tidak membahayakan penumpang. Termasuk hafal di bagian mana ombak Laut Selatan akan menyuguhkan sensasi guncangan ombak yang membuat jantung penumpang berdesir hingga berdegup kencang.
Memanggil-manggil
Siang itu, pertengahan Februari lalu, matahari tengah terik karena hampir berada di atas ubun-ubun. Namun, gelombang Laut Selatan terasa memanggil-manggil. Dari kejauhan, deburnya yang memecah batu karang terdengar membahana.