Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/05/2017, 06:10 WIB
Kontributor Yogyakarta, Teuku Muhammad Guci Syaifudin

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Ribuan pesepeda dari berbagai komunitas akan mengelilingi Kota Yogyakarta sejauh 21 kilometer pada Minggu (14/5/2017) pagi.

Kegiatan bertajuk Gowes Heritage itu merupakan satu dari rangkaian festival sepeda bertema Jogjakarta Pedal Festival yang digelar Panitia Hadeging Kadipaten Pakualaman ke-221.

Ketua Panitia Hadeging Kadipaten Pakualaman ke-221, KRT Radyo Wisroyo, mengatakan, gowes heritage itu itu tak seperti kegiatan sepeda gembira atau kegiatan sepeda pada umumnya.

Menurutnya, gowes heritage merupakan kegiatan bersepeda mengililingi kota sambil mengunjungi situs heritage yang ada di sepanjang jalur pelintasan.

"Pesertanya juga berasal dari semua komunitas sepeda dan jenis sepeda. Tidak hanya satu jenis sepeda saja. Mulai dari onthel, sepeda gunung, sepeda tinggi, dan jenis sepeda lainnya,” ujar Radyo kepada wartawan di Komplek Kadipaten Pakualaman, Kota Yogyakarta, Selasa (9/5/2017).

(BACA: Wisata Gowes Anti-mainstream di Solo, Lihat Pembuatan Karak hingga Gamelan)

Menurut Radyo, festival tersebut merupakan inisiatif dari Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam X dalam memperingati berdirinya Kadipaten Pakualaman ke-211.

KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES Pengunjung datang ke Museum Benteng Vredeburg, Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (19/4/2011). Untuk masuk dan menikmati wisata sejarah di museum ini, pengunjung hanya perlu merogoh kocek Rp 2.000 per orang.
Ia mengatakan, KGPAA Paku Alam X melihat potensi bersepeda di Kota Yogyakarta yang sangat tinggi sehingga diadakan pendataan yang akurat melalui gowes heritage.

“Hampir setiap kampung dan instansi memiliki kelompok yang bersepeda. Itu potensi yang luar biasa selain untuk menyehatkan masyarakat juga untuk pariwisata,” kata Radyo.

Gowes Heritage diikuti 1800 peserta yang terbagi menjadi 125 kelompok dan komunitas sepeda dari berbagai daerah.

(BACA: Melancong ke Yogyakarta, Pilih Becak atau Angkutan Online?)

Tak hanya dari DIY, kata dia, beberapa kelompok juga berasal dari luar Provinsi DIY, seperti Solo, Wonosobo, Tegal, Purworejo, dan daerah lainnya.

“Kami tidak mencari peserta lagi, karena sudah dibatasi maksimal 1.800, awalnya 1.500 tapi karena antusias tinggi kami tambah 300. Sekarang sudah kami tutup pendaftarannya,” kata Radyo.

Tak hanya bersepeda mengeliling Kota Yogyakarta, Radyo mengatakan, komunitas atau kelompok yang mengikuti Gowes Heritage wajib foto di lokasi situs heritage yang dilintasinya.

Menurutnya, peserta juga harus mengunggah foto tersebut ke instagramnya masing-masing dengan diberikan tanda pagar yang akan disepakati panitia.

KOMPAS.COM/FIRA ABDURACHMAN Kantor Pos Pusat di ujung Jalan Malioboro, Yogyakarta.
“Selain mempublikasikan situs heritage di Kota Yogyakarta, kegiatan ini juga menguji pengetahuan peserta apakah mengenali situs-situs heritage di Kota Yogyakarta atau tidak. Sebab banyak situs heritage mulai dari titik start sampai finish nanti,” kata Radyo.

Berikut jalur Gowes Heritage yang digelar Minggu (14/5/2017): Lapangan Sewandanan Pakualaman-Jalan Sultan Agung-Jalan Gajah Mada-Jalan Hayam Wuruk-Jalan Lempuyangan-Jalan Tukangan-Jalan Yos Sudarso-Jalan Suroto-Jalan Jenderal Sudirman-Jalan Marga Utama-Jalan Malioboro-Jalan Margo Mulyo-Jalan KHA Dahlan-Jalan RE Martadinata-Jalan Kapten Piere Tandean-Jalan Bugisan-Jalan Sugeng Jeroni-Jalan MT Haryono-Jalan Mayjen Sutoyo-Jalan Kolonel Sugiono-Jalan Menteri Supeno-Jalan Perintis Kemerdekaan-Jalan Pramuka-Jalan Tegal Gendu-Jalan Mondorakan-Jalan Kemasan-Jalan Ngeksigondo-Jalan Perintis Kemerdekaan-Jalan Gambiran-Jalan Veteran-Jalan Kusumanegara-Jalan Sultan Agung-Lapangan Sewandanan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com