Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diikuti 2.017 Penenun, Festival Tenun Ikat Sumba Digelar Akhir Mei

Kompas.com - 13/05/2017, 08:10 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Festival Tenun Ikat Sumba akan digelar pada 31 Mei - 6 Juni 2017 di Tambaloka, Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT). Festival yang pertama digelar untuk kali pertama ini akan diikuti oleh 2.017 penenun dari empat kabupaten di Pulau Sumba.

"Sumba sebagai pulau tersendiri ingin membuat tur sepeda sendiri. Tapi itu tak mungkin mengingat jarak Kabupaten Sumba Timur ke Sumba Barat terlalu pendek. Sehingga kami mengangkat tenun sebagai ikon di Sumba," kata Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya dalam acara Launching Event Pariwisata Pemerintah Provinsi NTT di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Jakarta, Jumat (12/5/2017).

Empat kabupaten se-daratan Pulau Sumba yakni Kabupaten Sumba Barat Daya, Sumba Barat, Sumba Tengah dan Sumba Timur. Para penenun ini akan memeragakan cara menenun mulai dari memintal, mengikat benang, memberi warna hingga menenun menjadi kain yang siap pakai. 

"Festival Tenun Ikat Sumba tak sekadar menunjukkan tenun. Ada pameran, fashion, ada juga seminar kain. Wisatawan juga bisa beli produk-produk kain tenun," jelasnya.

BACA: Catat! Ini Jadwal Parade 1.001 Kuda di Pulau Sumba

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur, Marius Ardu Jelamu mengatakan Festival Tenun Ikat Sumba 2017 akan menjadi branding pariwista Pulau Sumba. Menurutnya, festival tersebut akan ditawarkan kepada wisatawan mancanegara bersama atraksi wisata berkuda ke destinasi-destinasi wisata di Sumba.

"Nanti ada fashion show dari empat kabupaten dengan masing-masing tenun ikat," jelas Jelamu kepada KompasTravel.

Ia mengatakan tak ada biaya yang dikenakan bagi wisatawan yang ingin menikmati Festival Tenun Ikat Sumba 2017. Wisatawan juga bisa menikmati atraksi tarian kolosal khas Sumba.

Menteri Pariwisata Arief Yahya berharap Festival Tenun Ikat Sumba 2017 bisa menggerakkan perekonomian daerah di Pulau Sumba. Ia mengatakan tenun ikat Sumba mesti diinkubasi agar bisa menjadi industri kreatif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com