TANJUNGPINANG, KOMPAS.com - Kota Tanjungpinang dalam beberapa tahun terakhir berkembang menjadi destinasi wisata lokal maupun mancanegara.
Wali Kota Tanjungpinang Lis Darmansyah mengatakan, kotanya menghadirkan wisata sejarah dan reliji karena banyak terdapat situs bersejarah.
Di samping itu, Tanjungpinang dikelilingi perairan luas, sehingga kawasan pantai menjadi salah satu daya tarik.
"Bisa untuk olahraga pantai dan kita kombinasikan dengan pengembangan untuk wisata olahraga," ujar Lis saat ditemui di Comfort Hotel Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Senin (15/4/2017) malam.
(BACA: Sepanjang 2016, Bintan Dikunjungi 305.000 Wisman)
Lis mengatakan, dalam sejarahnya, Tanjungpinang pernah menjadi tujuan utama pelancong dari Malaysia dan Singapura untuk berakhir pekan. Ia ingin potensi tersebut terus berkembang.
Hanya saja, diakui Lis bahwa tak semudah itu menjadikan kotanya tujuan wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara, untuk singgah.
"Kita harapkan pemerintah pusat berikan perhatian itu. Karena kalau dukungan infrastruktur yang akan kita bangun dengan kemampuan daerah, saya yakin 20 tahun juga belum tentu akan berkembang," kata Lis.
(BACA: Menjajal Mi Tarempa di Tanjungpinang)
Lis menekankan pentingnya dukungan pemerintah pusat untuk mengembangkan kawasan wisata di Tanjungpinang, termasuk dari segi anggaran.
Dengan anggaran, misalnya, Rp 100 miliar, Lis yakin akan sangat mendorong pembangunan kotanya. Karena dalam pariwisata, kondisi alam saja tidak cukup. Perlu adanya obyek wisata buatan yang memaksimalkan potensi alam yang ada.
Masalah lain yang jadi kendala Tanjungpinang untuk berkembang yakni energi listrik.
Pemerintah kota juga sudah menawarkan potensi di Tanjungpinang kepada sejumlah investor.
Menurut dia, ada beberapa dari mereka teetarik untuk menanamkan modal di sana. Ternyata, ada kendala lain yang ditemui.
"Sekarang beberapa investor sudah mau, cuma kendalanya bagaimana sistem pembebasan lahan. Itu yang harus kita jamin," tambah Lis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.