Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bom Kampung Melayu, Pariwisata Indonesia Terpukul

Kompas.com - 26/05/2017, 23:06 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan sektor industri pariwisata terpukul akibat peristiwa ledakan bom di Kampung Melayu yang terjadi pada Rabu (24/5/2017).

"Pertama-tama kami ucapkan duka dan simpati yang mendalam kepada keluarga korban dan polisi kita yang gugur dalam menunaikan tugas," kata Arief dalam keterangan tertulis, Jumat (26/5/2017).
 
Menurutnya, setiap terjadi gangguan keamanan dan keselamatan, insan pariwisata adalah salah satu pihak yang paling tertekan. Ia menuturkan sektor pariwisata Indonesia kini tengah bersedih.
 
"Pariwisata adalah ekosistem industri, yang sangat sensitif dengan peristiwa keamanan dan keselamatan. Dampaknya langsung, kontan, seperti banyak negara yang mengeluarkan Travel Warning dan Travel Advice. Dan yang paling sedih bagi kami adalah jatuhnya indeks daya saing pariwisata Indonesia di global level. Safety and Security adalah satu dari 14 pilar yang dikalibrasi dan dinilai oleh TTCI (Travel Tourism Competitiveness Index) di bawah World Economic Forum," lanjutnya.
 
Arief menghimbau pada kepara netizen untuk tak memviralkan atau mengunggah foto atau video gambar korban-korban peristiwa bom Kampung Melayu.
 
"Kasihan keluarganya, kasihan reputasi besar bangsa kita, sebagai bangsa yang toleran, bangsa yang beradab," ujar Arief.
 
Ledakan yang terjadi di Terminal Bus Kampung Melayu, Rabu (24/5/2017) sekitar pukul 21.00 WIB dipastikan berasal dari bom. Ledakan bom menyebabkan korban tewas dan luka-luka. Halte Bus TransJakarta di Kampung Melayu, Jakarta Timur rusak, akibat ledakan tersebut.
 
Peristiwa ledakan bom di Kampung Melayu ini juga turut menarik perhatian dunia internasional. Setidaknya dua negara yaitu Inggris dan Australia langsung menerbitkan travel advice kepada warga negaranya yang hendak atau sedang berada di Indonesia.
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com