Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Indahnya Lanskap Ambarawa Naik Kereta Tua

Kompas.com - 29/05/2017, 04:06 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

AMBARAWA, KOMPAS.com - "Tercopy, silakan kereta langsir ke jalur 1" ujar Pak Lili, salah salah satu petugas stasiun saat berkomunikasi dengan rekan kerjanya melalui perangkat walkie talkie yang digenggamnya, Minggu (28/5/2017).

Tak lama kemudian dari arah timur stasiun, sebuah lokomotif yang menarik tiga gerbong kereta perlahan mendekat. Belasan calon penumpang yang sudah menunggu berjalan mendekati jalur kereta. Mereka terlihat tidak sabar untuk naik ke kereta tersebut.

"Mohon hati-hati. Dari arah timur gerakan langsiran kereta akan masuk di jalur 1," kata Pak Lili kepada seluruh calon penumpang.

Sebelum naik, beberapa orang tua sempat mengabadikan anaknya menggunakan kamera ponsel dengan latar belakang gerbong kereta yang terbuat dari kayu. Kereta tersebut merupakan kereta wisata yang menjadi wahana andalan yang ada di Museum Kereta Api Ambarawa, Jawa Tengah. Ketiga gerbongnya ditarik oleh lokomotif bermesin diesel.

KOMPAS.com/Kristian Erdianto Lokomotif kereta wisata Museum Kereta Api Ambarawa yang dibuat di Jerman sekitar tahun 1960-an.

Menurut Sunardi, seorang masinis, lokomotif itu dibuat di Jerman sekitar tahun 1960-an. Kereta api wisata museum akan membawa Anda menikmati secuil pemandangan lanskap kota Ambarawa dari stasiun yang terletak di dalam museum menuju Stasiun Tuntang.

Sepanjang perjalanan Anda akan disuguhi hamparan sawah yang menghijau, kegiatan para petani, dan danau alami Rawa Pening. Saya sengaja memilih duduk dekat jendela agar bisa menikmati indahnya Ambarawa dan keramahan warganya.

Beberapa kali kereta berpapasan dengan warga yang tinggal di sekitar jalur perlintasan kereta. Saya melambaikan tangan sekadar untuk menyapa. Mereka pun membalas melambai sambil tersenyum lebar.

Petugas penjaga perlintasan kereta pun tidak kalah ramahnya. Saat menyetop kendaraan bermotor yang akan melintas, dia melambaikan tangan ke seluruh penumpang yang ada di dalam gerbong.

KOMPAS.com/Kristian Erdianto Pemandangan dari atas kereta wisata di Museum Kereta Api Ambarawa, Jawa Tengah. Kereta api ini akan membawa anda menikmati lanskap kota Ambarawa dari stasium yang terletak di dalam museum menuju Stasiun Tuntang.

Kereta wisata reguler yang menarik tiga gerbong tua sekaligus berkapasitas 40 orang dalam sekali perjalanan. Wisatawan dapat memilih jam perjalanan pagi pukul 10.00 WIB, siang pukul 12.00 WIB, atau sore mulai pukul 14.00 WIB. Lama perjalanan pulang pergi Ambarawa-Tuntang selama satu jam.

Wisatawan dapat membeli tiket di Museum Kereta Ambarawa mulai pukul 08.00 WIB sejak stasiun tersebut buka. Harga tiket untuk perjalanan wisata reguler adalah Rp 50.000.

Usai menikmati perjalanan Ambarawa - Tuntang, saya memilih untuk mengelilingi museum. Koleksi lokomotif tua sejak zaman Belanda berjajar rapi di atas rel kereta. Di setiap lokomotif dipasang panel yang memuat informasi lengkap mengenai lokomotif tersebut.

Meski tidak lagi digunakan, belasan lokomotif tua itu menjadi saksi sejarah perjalanan bangsa Indonesia dan kisahnya masih tersimpan di dalamnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Wisata di Singkawang, Kalimantan Barat, Ada yang Gratis

5 Wisata di Singkawang, Kalimantan Barat, Ada yang Gratis

Jalan Jalan
Tren Fitur Sandaran Kursi Pesawat Kelas Ekonomi di AS Akan Dihilangkan

Tren Fitur Sandaran Kursi Pesawat Kelas Ekonomi di AS Akan Dihilangkan

Travel Update
3 Rekomendasi Kafe Kucing di Bandung

3 Rekomendasi Kafe Kucing di Bandung

Jalan Jalan
Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com