Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Si Cantik di Ujung Sumsel

Kompas.com - 30/05/2017, 07:21 WIB

KOTA Lubuk Linggau memang tak setenar DKI Jakarta, Bali, ataupun Palembang. Namun, kota yang berada di perbatasan Sumatera Selatan dengan Bengkulu ini rajin berbenah untuk mengembangkan obyek wisatanya.

Pembenahan ini diharapkan dapat menarik perhatian para pelancong yang ingin menikmati suasana liburan yang berbeda.

Kota yang memiliki semboyan ”Sebiduk Semare” ini berjarak sekitar 305 km dari Palembang.

Lubuk Linggau bisa dijangkau dengan kendaraan bermotor dan kereta api dari Palembang. Dari Jakarta, akses lebih mudah karena ada pesawat langsung Jakarta-Lubuk Linggau.

Lokasinya yang berada di perbatasan menjadikan Kota Lubuk Linggau sebagai salah satu kawasan pelintasan bagi warga Sumsel yang ingin pergi ke beberapa kota lain, seperti Bengkulu dan Padang.

(BACA: Cantiknya 4 Kampung Warna-warni di Indonesia)

Kota yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Musi Rawas pada tahun 2001 ini memiliki sejumlah obyek wisata khas, mulai dari wisata religi, wisata alam, hingga obyek wisata buatan yang menarik untuk dikunjungi.

Keindahan itu dibalut dengan sentuhan teknologi di obyek wisata sehingga menjadi nilai tambah tersendiri.

Ada beberapa obyek wisata yang menjadi ikon Lubuk Linggau, seperti air terjun Temam, Masjid Agung As-Salam, Bukit Sulap, dan destinasi wisata terbaru, kampung warna-warni. Semua tempat itu dapat dikunjungi dalam waktu kurang dari 24 jam karena lokasinya berdekatan.

Hiruk pikuk kegiatan perekonomian langsung terasa ketika memasuki gerbang Kota Lubuk Linggau, Jumat (21/4/2017). Kunjungan wisata dapat dimulai dari air terjun Temam.

(BACA: Bertualang ke Air Terjun Tumpak Sewu, Wow Indahnya...)

Obyek wisata yang terletak sekitar 10 km dari pintu masuk Kota Lubuk Linggau ini menawarkan panorama alam yang indah.

Air Sungai Temam mengalir dari ketinggian 12 meter menutupi gugusan batu dengan lebar sekitar 25 meter. Keunikan itu membuat pengunjung memberi julukan air terjun Temam, yakni ”Niagara Mini”.

Sejak tiga tahun lalu, Pemerintah Kota Lubuk Linggau membangun sarana pendukung, seperti turap (dinding penahan tanah) dan tangga sehingga memudahkan wisatawan mencari lokasi yang cocok untuk mengabadikan keindahan alam ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com