Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/06/2017, 05:20 WIB

BONDOWOSO, KOMPAS.com - Obyek wisata Kawah Ijen yang berada di perbatasan antara Kabupaten Bondowoso dengan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, akan dikelola langsung oleh pemerintah pusat.

"Obyek wisata Kawah Ijen di Kecamatan Ijen sudah masuk Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), yang pengelolaannya langsung dilakukan pemerintah pusat," kata Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Bondowoso, Adi Sunaryadi di Bondowoso, Sabtu (3/6/2017).

Ia memaparkan pada rapat di Kementerian Pariwisata RI beberapa waktu lalu juga dibahas pengelolaan wisata Kawah Ijen yang diperkirakan akan dikelola oleh investor yang ditunjuk karena pada rapat waktu itu juga hadir beberapa investor.

(BACA: Bangun Kereta Gantung, Gunung Ijen Tetap sebagai Cagar Alam)

Secara geografis, menurut Adi Sunaryadi, wisata Kawah Ijen terbagi dua antara Kabupaten Bondowoso dan Banyuwangi. Tetapi selama ini obyek wisata tersebut dikelola oleh Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jember.

"Jadi kawasan wisata Kawah Ijen itu akan menjadi wisata internasional yang akan dilengkapi dengan kereta gantung dari Paltuding hingga ke kawah. Pengunjung dapat menikmati kawah serta kawasan wisata alam tersebut dari atas kereta gantung," ucapnya.

ThinkStock Turis selfie di Kawah Ijen, Banyuwangi
Menurut Adi, kendati status cagar alam berubah menjadi taman wisata alam namun fungsinya sebagai cagar alam akan tetap dijaga atau hanya pemanfaatannya saja yang akan berubah.

"Dari hasil rapat kami di Kementerian Pariwisata di Jakarta beberapa waktu lalu, kereta gantung yang akan dibangun di kawasan wisata Kawah Ijen itu aksesnya akan lebih banyak dari Bondowoso. Oleh karenanya kami terus aktif mengikuti rapat di kementerian," katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber ANTARA
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com