Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendar Rempah Nasi Kandar

Kompas.com - 09/06/2017, 04:21 WIB

BERKALI-kali ke Malaysia bisa membuat kita bosan. Mungkin karena kemiripan geografi, budaya, dan bahasanya, seolah tidak ke luar negeri. Namun, kebosanan itu sebenarnya bisa ditebus dengan menikmati khazanah kulinernya.

Masakan India, misalnya, yang lebih mudah ditemui di Malaysia dibandingkan dengan di Indonesia. Harganya pun juga lebih murah.

Komunitas India dan Tamil yang sangat banyak di Malaysia membuat kuliner India banyak ditemui di toko-toko pinggir jalan. Kuliner India memang terasa terlalu banyak pendar rempah, tetapi justru di situlah keunikannya.

Jarang-jarang kita bisa mencicipi makanan berempah tebal. Untuk sekali-kali bolehlah, supaya lidah ini juga kaya wawasan cita rasanya.

(BACA: Sama-sama Kaya Rempah, Apa Beda Masakan India dan Indonesia?)

Salah satu kuliner yang menarik untuk dieksplorasi adalah nasi kandar. Nasi kandar adalah nasi putih yang dimakan dengan beragam kuah kari. Ada kari ikan, kari kambing, kari ayam, dan sebagainya. Selain itu juga aneka gorengan dan sayur yang menjadi lauk-pauknya.

Nasi kandar sebenarnya yang terkenal adalah Nasi Kandar Kayu di Pulau Penang. Namun, Nasi Kandar Kayu juga bisa ditemukan di Petaling Jaya, Kuala Lumpur. Peminatnya, sama seperti di Pulau Penang, berjibun...!

Awalnya nasi kandar dijual dengan dipikul berkeliling kampung di Pulau Penang. Nasi putih ditempatkan di wadah kayu yang tinggi, kemudian lauk-pauk dan karinya ditata mengelilingi nasi.

KOMPAS/M CLARA WRESTI Roti Tisu.
Namun, kini nasi kandar dijual di jaringan restoran yang tersebar di seantero Malaysia. Tidak lagi disajikan dalam pikulan. Nasi langsung disajikan dalam piring/ceting nasi di meja makan.

Di Nasi Kandar Kayu, nasi yang ditawarkan tidak hanya nasi putih, tetapi juga nasi biryani yang menggunakan beras basmati (beras berbutir panjang dan terasa pera).

(BACA: Kata Orang Malaysia tentang Wisata di Indonesia)

Bagi pencinta nasi biryani, tawaran nasi biryani ini seperti pucuk dicinta ulam tiba. Langsung saja memilih nasi biryani.

Makan masakan khas suatu daerah memang harus di tempatnya supaya rasanya benar, tidak terdistorsi karena tidak lengkapnya bahan masakan.

Sering kali mencicipi nasi biryani di Jakarta tidak mendapatkan cita rasa yang didapat jika menyantapnya di Malaysia atau Singapura.

Pekan lalu, ketika mempunyai kesempatan menyantap nasi kandar, kami dalam kondisi lapar setelah meninjau beberapa tempat. Tidak pelak, kami seperti kalap, memesan semua lauk yang bisa kami pesan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com