Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/06/2017, 07:22 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata bersama Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) wilayah Badung, Bali mempromosikan Wonderful Indonesia di Korea.

Promosi Wonderful Indonesia berupa kegiatan Sales Mission Korea yang akan diadakan di 3 kota yakni Seoul pada 12 Juni, Daejeon (14 Juni) dan Busan (16 Juni).

Promosi dilakukan secara back to back dengan salah satu event internasional di Korea Selatan yang juga diikuti oleh Kementerian Pariwisata, yakni Hanatour International Travel Show, yang diselenggarakan pada tanggal 8-11 Juni 2017.

(BACA: Tak Susah Jalani Ibadah Ramadhan di Korea Selatan...)

Jumlah orang Korea Selatan yang berpergian ke luar negeri pada tahun 2016 adalah sebesar 22,3 juta atau naik 15 persen dari angka tahun 2015. Melihat peluang tersebut, bisa dipastikan bahwa Korea merupakan salah satu pasar penting bagi Indonesia.

KOMPAS/MOHAMMAD HILMI FAIQ Boneka sigale-gale raksasa hendak dilarung di Danau Toba, Samosir, Sumatera Utara, Sabtu (7/9/2014).
Meskipun hingga Maret 2017, wisman asal Korea Selatan mengalami penurunan sebesar 1,22 persen, hal ini tidak menyurutkan semangat Kementerian Pariwisata untuk semakin gencar melakukan promosi di segala lini.

“Selain roadshow dan pameran, kami juga melakukan branding Wonderful Indonesia  di wilayah Seoul dan Busan, melalui pemasangan iklan media luar ruang seperti billboard, media tunnel LED, pemasangan iklan pada subway screen door sertaOne Vision Way, sehingga kami harapkan  target angka 514.000 kunjungan wisman Korea Selatan dapat terlampaui,” ujar Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar I Gde Pitana dalam siaran pers kepada KompasTravel, Jumat (9/6/2017).

(BACA: Apa Kata Orang Korea tentang Turis Indonesia?)

Asisten Deputi Pasar Asia Pasifik Kementerian Pariwisata, Vinsensius Jemadu, menambahkan bahwa Indonesia masih berada di luar daftar 10 besar untuk destinasi pilihan bagi pelancong asal Korea Selatan.

KOMPAS/ICHWAN SUSANTO Penyelam melintasi rataan ekosistem terumbu karang yang masih sangat bagus di titik selam Mari Mabuk, Tomia, Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Rabu (12/4/2017). Alam laut Wakatobi menjadi unggulan wisata bahari nasional yang perlu dikembangkan secara hati-hati agar tidak malah merusak ekosistem terumbu karang setempat.
“Untuk wilayah Asia Tenggara, kita masih berada berada di bawah Filipina, Thailand, Singapura, dan bahkan Kamboja, dalam daftar pilihan destinasi liburan mereka. Maka dari itu kami yakin, dengan segala upaya serta support dan kerja sama yang baik dengan seluruh pelaku pariwisata di Indonesia, Indonesia dapat masuk setidaknya ke dalam daftar 10 besar destinasi pilihan untuk wisatawan asal Korea Selatan,” tambahnya.

Sebanyak 15 perusahaan industri pariwisata Indonesia yang terdiri dari hotel, resort juga marine & safari park yang berasal dari Batam, Yogyakarta dan Bali akan dipertemukan dengan 80–100 pelaku industri pariwisata di Korea (buyer).

Selain kegiatan promosi yang gencar, kebijakan bebas visa kunjungan singkat (BVKS) bagi warga negara Korea Selatan dan 168 negara lainnya di dunia diharapkan membantu pencapaian target kunjungan tahun 2017 sebesar 15 juta wisman. (*)

************************

Ingin mencoba wisata cruise gratis Singapura - Malaka - Singapura? Caranya gampang, ikuti kuis dari Omega Hotel Management di sini. Selamat mencoba!

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com