Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Segarnya Soto Kemiri Khas Pati

Kompas.com - 20/06/2017, 10:17 WIB

PATI, KOMPAS.com - Hampir semua daerah di Jawa mengenal soto sebagai kuliner khas yang menyegarkan. Sebut saja soto semarang, soto kudus, ‎soto sokaraja, dan aneka lainnya, dengan kekhasan masing-masing.

Di Pati, terdapat soto kemiri, menjadi kuliner khas Bumi Mina Tani.

Andy Santosa tampak baru saja menyantap tandas satu mangkuk soto kemiri di warung milik Lasdi Tarzan, di deretan komplek cucian mobil, Jalan Kembang Joyo, Desa Gembleb, Pati, Jawa Tengah.

Menurut Andy, soto kemiri memang memiliki tampilan dan cita rasa khas yang berbeda dari lainnya.‎

(BACA: Kuah Kaldunya Berminyak, Ini Soto Semarang yang Selalu Ramai di Pecinan)

"Saat disajikan, saya awalnya heran. Tak ada suiran daging ayam di atasnya, hanya ada tauge dan bawang goreng. Ternyata daging ayamnya disajikan sebagai lauk terpisah, dengan potongan yang lumayan besar," kata Andy.‎

Diakui Andy, dirinya sudah lama mendengar nama kuliner ini. Namun, ini kali pertama ia men‎yicipinya secara langsung.

"Tadi kebetulan lewat Pati, jadi penasaran, terus dapat rekomendasi teman untuk ke sini," katanya.

Warna kuah soto kemiri sedikit keruh kekuningan, dan beraroma rempah. Ini lantaran terdapat campuran santan dan kunyit dalam bumbu kuah kuliner ini.

(BACA: Kenapa Soto Lamongan Selalu Ditemani Pecel Lele?)

Warung soto kemiri milik Lasdi memang tak jarang menjadi jujukan bagi mereka yang ingin merasakan segarnya semangkuk soto kemiri.

Lasdi yang kini berusia 67 tahun sudah berjualan soto kemiri sejak awal tahun 1970-an.

"Awalnya jualan di dekat pertigaan pabrik Garuda sana, pakai pikulan. Setelah beberapa tahun, tepatnya pada 1979, pindah dan menetap di sini," kata Lasdi.

Kendati sudah begitu lama berjualan soto kemiri, Lasdi juga tak tahu secara persis sejarah dari soto kemiri. Diakui, terdapat beberapa versi cerita, yang dituturkan secara turun temurun mengenai soto kemiri.

Konon, kuliner soto kemiri merupakan ‎kudapan khas para pekerja tempo dulu, untuk bersantap siang. Di mana masa itu masyarakat yang tak mampu membeli daging sapi, ayam atau daging lainnya untuk pelengkap soto.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

Travel Tips
Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com