Alternatif Liburan di Lhokseumawe Itu Bernama Pasar Malam...

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – Tanah kosong di depan Terminal Bus Lhokseumawe, Aceh, Sabtu (1/7/2017) dipenuhi aneka warna tenda. Di sana digelar perhelatan pasar malam.

Sejumlah warga berkerumun di lokasi yang berada di sisi kiri Jalan Merdeka Utama, Kota Lhokseumawe itu. Aneka mainan tersedia di sana, mulai dari odong-odong, “kolam pancing”, dan permainan lainnya.

Pada sudut lain tersedia makanan ringan, seperti bakso, dan aneka minuman ringan. Di sudut lain, ada pula pedagang yang menjual pakaian. Bisa disebut, lokasi itu menyediakan seluruh kebutuhan keluarga.

(BACA: Awas, Tahan Nafsu Anda di Pasar Malam Chiang Mai!)

Dibuka sejak pukul 14.00 WIB hingga tengah malam. Jika malam hari, lokasi ini dipenuhi gemerlap aneka lampu.

(BACA: Perkedel Bondon, Si Legendaris yang Dijual Tengah Malam)

Salah seorang pedagang, Muhammad, menyebutkan selama liburan lebaran, pengunjung yang datang ke lokasi itu meningkat drastis. “Saya bisa dapat Rp 200.000 per hari. Itu nilai bersih,” kata pemilik mainan odong-odong ini.

KOMPAS.com/MASRIADI Sejumlah anak bermain di kolam bola di kawasan Pasar Malam, Jalan Merdeka Utama, Kota Lhokseumawe, Aceh.

Pasar malam ini selalu diramaikan pengunjung dari berbagi kalangan. Ini bisa dilihat dari jejeran mobil sepanjang lintas Merdeka Utara itu.

Bahkan, terkadang aneka mobil diparkir ke terminal persis di depan lokasi. “Di sini lokasinya mudah dijangkau oleh warga. Selain harganya juga murah. Kalau parkir, bisa parkir langsung di terminal bus,” kata Muhammad.

Dia menyebutkan soal harga jangan khawatir. Aneka mainan anak dipatok hanya Rp 5.000-Rp 8.000 per 15 menit. Tergantung jenis mainan yang dipilih oleh masyarakat.

Selain itu, gantungan kunci dan aneka kalung hias pun kerap diburu pembeli. Makanan dan minuman terbilang murah. Hanya sekitar Rp 5.000 sampai Rp 15.000 per porsi.

KOMPAS.com/MASRIADI Sejumlah anak bermain di kawasan Pasar Malam, Jalan Merdeka Utama, Kota Lhokseumawe, Aceh, Sabtu (1/7/2017).

“Letaknya strategis, dekat dengan kota dan dekat dengan rumah. Kalau mau ke kota pasti melintasi lokasi ini, sehingga anak-anak selalu minta bermain di sini,” katanya.

Matahari perlahan tenggelam, Ida dan pengunjung lainnya bersiap pulang ke rumah. Azan magrib segera berkumandang dan seluruh aktivitas dihentikan.

Nah, inilah opsi alternatif liburan lebaran bagi masyarakat Lhokseumawe dan Aceh Utara.