Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Menginap di "Hotel Gantung" Tertinggi Sedunia di Purwakarta? Begini Caranya

Kompas.com - 09/07/2017, 14:06 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia

Penulis

PURWAKARTA, KOMPAS.com - Purwakarta sedang membangun satu lagi ikon pariwisatanya, yaitu "hotel gantung" di Gunung Parang. Hotel tersebut berupa sleeping capsules yang menggantung di sisi tebing dengan ketinggian 400-900 meter di atas permukaan tanah. Nama hotelnya adalah Pajajaran Anyar.

Pajajaran Anyar disinyalir menjadi skylodge tertinggi di dunia, melebihi pendahulunya di Peru. Hotel ini dibangun oleh Badega Gunung Parang, salah satu operator aktivitas outdoor dan pendakian tebing di gunung tersebut. Hotel tersebut rencananya mulai dioperasikan Oktober 2017 mendatang. Anda bisa menaikinya lewat banyak akses, salah satunya tangga besi alias via feratta.

BACA: Hotel Gantung Tertinggi Sedunia di Purwakarta Bisa Dicoba Oktober 2017

Bagi Anda yang penasaran, berikut tata cara pemesanan, teknis penginapan, hingga fasilitas dan keistimewaannya.

Untuk pemesanan, Dhani Daelami selaku penggagas operator Badega Gunung Parang mengatakan bahwa proses booking akan disiapkan secara online di web resminya.

"Kita akan kerjasama dengan beberapa online reservation website dan di website Badega Parang, ke depannya akan dibuatkan sistem pemesanan online sendiri untuk Pajajaran Anyar, nama komplek skylodge kami," ujarnya pada KompasTravel, Jumat (7/7/2018).

Proyek hotel gantung di Gunung Parang, Purwakarta.FACEBOOK/BADEGA GUNUNG PARANG Proyek hotel gantung di Gunung Parang, Purwakarta.

Sampai saat ini, terhitung sudah mendekati 100 orang yang booking dari wisatawan asing maupun domestik lewat web Badega Parang. Pengelola pun segera membatasinya, khawatir overload.

Hotel gantung tersebut akan memiliki fasilitas bak hotel berbintang, dengan tempat tidur nyaman, toilet, pendingin ruangan, jaringan WiFi, hingga sarapan. Wisatawan nanti akan naik ke ketinggian 400-900 meter menggunakan via feratta yang sudah tersohor di tebing gunung ini.

BACA: Aneka Fasilitas di Hotel Gantung Gunung Parang, Purwakarta

Sedangkan untuk fasilitas sarapan atau restoran, pengelola memiliki restoran dalam satu ruangan berbentuk kapsul besar sendiri. Wisatawan perlu berpindah kapsul, dari kamarnya ke kapsul resto.

"Wisatawan akan melakukan perpindahan menggunakan via feratta, sedangkan untuk turunnya bisa zipline, dan rapelling. Semua cara dikombinasikan dengan aman dan menyenangkan," sebut Dhani.

Pembangunan hotel gantung di sisi tebing Gunung Parang, Purwakarta.FACEBOOK/BADEGA GUNUNG PARANG Pembangunan hotel gantung di sisi tebing Gunung Parang, Purwakarta.

Selain dipadukan dengan ragam wisata tersebut, penginapan tertinggi di dunia ini juga akan disempurnakan dengan atraksi wisata lainnya. Mulai dari transportasi menggunakan kuda tunggang, rumah pohon, sentra wisata kuliner, pemancingan alam, hingga trekking di sawah.

Perlu diketahui, pemandangan yang akan Anda dapatkan di sana sangat beragam. Kapsul hotel tersebut ditempatkan di beberapa titik yang menyuguhkan pemandangan eksotis dari Gunung Parang.

Antara lain panorama sunrise dam sunset, pesawahan, Kota Purwakarta, dan ragam bentang alam seperti danau dan bukit. Untuk tarif pertamanya, Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi merencanakan tarif terendah Rp 3,3 juta untuk ketinggian 400 meter, hingga Rp 9,9 juta, untuk ketinggian 900 meter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com