Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebun Bunga Amaryllis Kembali Mekar, Tolong Jangan Dirusak...

Kompas.com - 17/07/2017, 19:03 WIB
Markus Yuwono

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kebun bunga Amaryllis yang sempat menghebohkan nitizen pada tahun 2015 lalu kembali mekar. Meski bukan musimnya, kebun milik Sukadi (46) di Desa Salam, Kecamatan Patuk, Gunungkidul, Yogyakarta, sudah dipenuhi warna oranya karena mekarnya bunga.

Kebun bunga tersebut jika dari arah Yogyakarta berada tepat di jalur Yogyakarta - Wonosari. Sebelum jembatan Kali Pentung, kanan jalan di samping bebatuan, masyarakat bisa melihat tumbuhan bunga Amaryllis yang oleh masyarakat setempat diberi nama Puspa Patuk.

BACA: Kehebohan Kebun Bunga Amaryllis di Patuk Membawa Berkah

Sukadi mengatakan dirinya menanam sekitar 500.000 bunga Amaryllis, setiap umbi bisa tumbuh hingga dua sampai tiga batang. Namun untuk bulan Juli ini belum mekar semuanya, karena seharusnya mekar akhir November hingga pertengahan Desember.

"Tahun 2016 memang tidak berbunga karena tingginya curah hujan di sini. Tahun ini sudah mulai mekar, tetapi belum semuanya," tutur Sukadi, Senin (17/7/2017).

Dia menceritakan taman bunga tersebut sebenarnya hanya berupa pekarangan miliknya. Namun ternyata, taman bunga ini menarik perhatian wisatawan. Taman ini luasnya sekitar 3.000 meter persegi. Sukadi yang sudah mulai membudidayakan Amaryllis sejak 2002 ini mengaku awalnya tanaman ini hanya gulma. Lalu dia meminta ke tetangga untuk ditanam sebagai upaya melestarikan.

"Lahan awalnya 2.350 meter persegi, diperluas 700 meter, total sekitar 3.000 an meter," imbuh dia.

Ribuan pengunjung datang setiap harinya untuk melihat langsung hamparan bunga amaryllis yang sedang viral di media sosial.Kompas.com/Adhika Pertiwi Ribuan pengunjung datang setiap harinya untuk melihat langsung hamparan bunga amaryllis yang sedang viral di media sosial.

Untuk mengantisipasi kerusakan akibat terinjak wisatawan yang ingin berfoto, Sukadi menyiapkan jalur khusus. Untuk berfoto tak dipungut biaya, Anda hanya perlu membayar parkir kendaraan.

Wisatawan bisa membawa pulang bibit Amaryllis seharga Rp 3.000 per biji. Untuk satu polybag, harganya Rp 7.000 isi tiga. Untuk menyediakan bibit, Sukadi membuat kebun di wilayah Kanigoro, Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari.

"Seminggu lalu, ibu Boediono (Herawati Boediono, istri mantan Wapres Budiono) sempat ke sini membeli bibit," ujarnya.

Sementara Bupati Gunungkidul, Badingah, mengatakan bahwa bunga tersebut dilestarikan secara swadaya oleh salah satu warga dan dikelola secara mandiri. Ke depannya, bunga tersebut bisa ditanam di pekarangan warga Patuk sehingga diharapkan pintu masuk Gunungkidul penuh dengan bunga.

"Saya berharap setiap pekarangan warga di Patuk menanam bunga Amaryllis. Khususnya halaman rumah warga. Untuk merealisasikan ini, kami sudah bekerja sama dengan kecamatan, dengan mengembangkan bunga Amaryllis di Desa Salam (Patuk)," katanya.

BACA: Belajar dari Kehebohan Amaryllis, Kebun Bunga Eceng Gondok Lebih Tertata

Sukadi pun bakal bekerjasama dengan salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta untuk bersama-sama melestarikan bunga Amaryllis.

"Selain itu bisa menambah penghasilan warga, bisa menjual ke wisatawan yang lewat. Atau bisa memperoleh dari hasil parkir," ulasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Open Trip, 105 Orang Gagal Mendaki Gunung Rinjani

Korban Open Trip, 105 Orang Gagal Mendaki Gunung Rinjani

Travel Update
Libur Lebaran 2024 Berakhir, Kunjungan Wisata di Gunungkidul Lampaui Target

Libur Lebaran 2024 Berakhir, Kunjungan Wisata di Gunungkidul Lampaui Target

Travel Update
Iran Serang Israel, Ini 8 Imbauan KBRI Teheran untuk WNI di Iran

Iran Serang Israel, Ini 8 Imbauan KBRI Teheran untuk WNI di Iran

Travel Update
Penerbangan ke Israel Terganggu akibat Serangan Iran

Penerbangan ke Israel Terganggu akibat Serangan Iran

Travel Update
Pesona Curug Sewu di Kendal, Air Terjun Bertingkat Tiga Jawa Tengah

Pesona Curug Sewu di Kendal, Air Terjun Bertingkat Tiga Jawa Tengah

Jalan Jalan
Iran Serang Israel, WNI di Beberapa Negara Timur Tengah Diminta Waspada dan Lapor ke Kemenlu

Iran Serang Israel, WNI di Beberapa Negara Timur Tengah Diminta Waspada dan Lapor ke Kemenlu

Travel Update
4 Villa Sekitar Tawangmangu Wonder Park Karanganyar, mulai Rp 600.000

4 Villa Sekitar Tawangmangu Wonder Park Karanganyar, mulai Rp 600.000

Hotel Story
Beri Makan Rusa di Rumah Dinas Wali Kota Pangkalpinang, Simak Aturan Pakannya

Beri Makan Rusa di Rumah Dinas Wali Kota Pangkalpinang, Simak Aturan Pakannya

Travel Tips
Promo Kereta Api Mudik Belakangan Ekstra Hemat, Bayar Tiket 80 Persen

Promo Kereta Api Mudik Belakangan Ekstra Hemat, Bayar Tiket 80 Persen

Travel Update
4 Wisata Hutan Pinus di Bantul Yogyakarta

4 Wisata Hutan Pinus di Bantul Yogyakarta

Jalan Jalan
Rute Menuju Palalangon Park Ciwidey Bandung

Rute Menuju Palalangon Park Ciwidey Bandung

Jalan Jalan
Libur Lebaran 2024, Okupansi Hotel-hotel di Kota Batu Tak Sesuai Harapan

Libur Lebaran 2024, Okupansi Hotel-hotel di Kota Batu Tak Sesuai Harapan

Travel Update
Wahana dan Aktivitas Wisata di Palalangon Park Ciwidey

Wahana dan Aktivitas Wisata di Palalangon Park Ciwidey

Jalan Jalan
Palalangon Park Ciwidey: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Palalangon Park Ciwidey: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Wajah Baru Alun-alun Kebumen, Kapal Mendoan Jadi Daya Tarik Pemudik

Wajah Baru Alun-alun Kebumen, Kapal Mendoan Jadi Daya Tarik Pemudik

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com