Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turis Asing Suka Berlama-lama di Banyuwangi, Apa yang Dicari?

Kompas.com - 24/07/2017, 13:40 WIB

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Banyak wisatawan mancanegara yang memilih untuk berlibur dalam waktu yang lama di Banyuwangi, Jawa Timur.

Rata-rata mereka berlibur hingga satu minggu lebih di Banyuwangi.

Seperti Nataly Suntsova, wisatawan asal Rusia itu telah berada di Banyuwangi sejak satu minggu. Bahkan dia belum memastikan kapan akan pulang ke negaranya.

(BACA: Jangan Leroban, Makanan Desa Rasa Istimewa Khas Banyuwangi)

"Di Banyuwangi semua bisa didapat. Mulai dari laut, gunung, perkebunan, dan pemandangan yang indah. Saya suka berada di sini," kata Nataly, ditemui saat mengikuti Banyuwangi Ijen Green Run, Minggu (23/7/2017).

Rumah apung di Bangsring Underwater, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.KOMPAS.COM/IRA RACHMAWATI Rumah apung di Bangsring Underwater, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Nataly sudah mengunjungi beberapa tempat wisata alam di Banyuwangi. Seperti Bangsring Underwater, Pulau Merah, Sukamade, dan lainnya.

Minggu (23/7/2017) malam, Nataly akan naik ke Gunung Ijen untuk melihat blue fire.

"Di Banyuwangi bisa menikmati semuanya. Saya bisa berenang, snorkeling, menikmati hutan, dan lainnya. Dan yang paling saya suka, masyarakat di sini ramah-ramah," kata Nataly.

(BACA: Menpar Targetkan Banyuwangi Jadi Tujuan Wisata Dunia)

Itulah yang membuat Nataly tidak menginap di hotel selama di Banyuwangi, melainkan di homestay Kecamatan Licin Banyuwangi sehingga dia bisa berinteraksi dengan masyarakat sekitar.

(BACA: NAM Air Layani Penerbangan Jakarta-Banyuwangi)

Bagi Nataly ini bukan pertama kalinya ke Banyuwangi. Tahun lalu, dia juga berlibur ke Banyuwangi. Bahkan Nataly, pernah turut serta mengenakan dan menari tarian gandrung, saat Banyuwangi Etno Carnival.

Petambang memikul belerang seberat lebih dari 70 kilogram. Mereka harus menempuh jarak sejauh 3 kilometer dari kawah Gunung Ijen menuju Pos Paltuding di kawasan Ijen, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Masyarakat sekitar Gunung Ijen kini sudah mengantisipasi gejala bencana dari kawah tersebut.KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO Petambang memikul belerang seberat lebih dari 70 kilogram. Mereka harus menempuh jarak sejauh 3 kilometer dari kawah Gunung Ijen menuju Pos Paltuding di kawasan Ijen, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Masyarakat sekitar Gunung Ijen kini sudah mengantisipasi gejala bencana dari kawah tersebut.
"Tahun lalu saya pernah ke Banyuwangi dan diajak mencoba tari Gandrung. Itu pengalaman yang sangat indah. Karena itu, tahun ini saya ke Banyuwangi lagi. Apalagi sekarang ada Green Run," kata Nataly.

Teman Nataly, Sergey juga menyatakan hal yang sama. Baginya Banyuwangi harus bersyukur memiliki segalanya, yang tidak dia dapatkan di negaranya.

"Kalian harus bersyukur memiliki Banyuwangi. Karena di Banyuwangi semuanya ada," kata Sergey.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com